Jeddah (Antaranews Kalbar) - Pasukan pertahanan udara Saudi pada Rabu mencegat serangan petempur Houthi dengan peluru kendali balistik dan pesawat nirawak, yang menyasar ibu kota, Riyadh, kota Jazan dan Najran, serta bandar udara Abha.
Peluru kendali itu ditujukan ke Riyadh dan dua kota selatan. Satu pesawat nirawak bersenjata membidik bandar udara Abha dan pesawat nirawak kedua menuju ke lingkungan warga di Jazan.
Terdapat ledakan keras dan asap membubung ke langit Riyadh ketika pertahanan udara Saudi berhasil mencegat dan menghancurkan peluru kendali itu.
Tidak ada laporan tentang korban atau kerusakan. Petempur Houthi, yang didukung Iran, meluncurkan puluhan peluru kendali pada tahun lalu, yang ditujukan ke Riyadh dan kota selatan Saudi.
Semua telah berhasil dicegat dan dijatuhkan oleh pasukan pertahanan udara Saudi. Namun, pada bulan lalu sebuah kepingan rudal membunuh seorang ekspatriat Mesir di Riyadh, korban tewas pertama yang disebabkan oleh serangan rudal.
Persekutuan pimpinan-Saudi, yang bertempur untuk mengembalikan pemerintahan sah Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi di Yaman, menghasilkan bukti bahwa rudal yang menargetkan Arab Saudi dibuat di Iran, dan serangan itu telah menarik kecaman global, yang terakhir oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron selama kunjungan Putra Mahkota Mohammad bin Salman ke Paris.
Juru bicara sekutu itu mengatakan pada Rabu bahwa pesawat nirawak yang digunakan dalam serangan terbaru adalah dari jenis dan spesifikasi yang digunakan oleh masyarakat Iran.
Koalisi yang dipimpin Saudi memperingatkan militan Houthi dan yang mendukung mereka bahwa serangan teroris yang menargetkan wilayah-wilayah sipil Kerajaan tidak akan ditolerir, dan koalisi tersebut akan merespon secara tegas.
Mereka, yang melengkapi Houthi dengan kemampuan pesawat nirawak, juga akan membayar mahal, kata juru bicara itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Peluru kendali itu ditujukan ke Riyadh dan dua kota selatan. Satu pesawat nirawak bersenjata membidik bandar udara Abha dan pesawat nirawak kedua menuju ke lingkungan warga di Jazan.
Terdapat ledakan keras dan asap membubung ke langit Riyadh ketika pertahanan udara Saudi berhasil mencegat dan menghancurkan peluru kendali itu.
Tidak ada laporan tentang korban atau kerusakan. Petempur Houthi, yang didukung Iran, meluncurkan puluhan peluru kendali pada tahun lalu, yang ditujukan ke Riyadh dan kota selatan Saudi.
Semua telah berhasil dicegat dan dijatuhkan oleh pasukan pertahanan udara Saudi. Namun, pada bulan lalu sebuah kepingan rudal membunuh seorang ekspatriat Mesir di Riyadh, korban tewas pertama yang disebabkan oleh serangan rudal.
Persekutuan pimpinan-Saudi, yang bertempur untuk mengembalikan pemerintahan sah Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi di Yaman, menghasilkan bukti bahwa rudal yang menargetkan Arab Saudi dibuat di Iran, dan serangan itu telah menarik kecaman global, yang terakhir oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron selama kunjungan Putra Mahkota Mohammad bin Salman ke Paris.
Juru bicara sekutu itu mengatakan pada Rabu bahwa pesawat nirawak yang digunakan dalam serangan terbaru adalah dari jenis dan spesifikasi yang digunakan oleh masyarakat Iran.
Koalisi yang dipimpin Saudi memperingatkan militan Houthi dan yang mendukung mereka bahwa serangan teroris yang menargetkan wilayah-wilayah sipil Kerajaan tidak akan ditolerir, dan koalisi tersebut akan merespon secara tegas.
Mereka, yang melengkapi Houthi dengan kemampuan pesawat nirawak, juga akan membayar mahal, kata juru bicara itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018