Beijing (Antaranews Kalbar) - Ledakan truk pengangkut bahan peledak di Provinsi Shaanxi, China, menyebabkan tujuh orang tewas dan 13 lainnya luka-luka.
Pemerintah Kabupaten Zhen'an, Provinsi Shaanxi, Kamis, mengatakan truk tersebut mengangkut 5,28 ton bahan peledak yang hendak dibongkar di salah satu gudang di Desa Pusadian.
Truk tersebut diparkir di luar gudang saat peristiwa terjadi pada Selasa (10/4) pukul 11.50 waktu setempat (10.50 WIB), demikian otoritas setempat.
Truk nahas yang teregistrasi di Provinsi Henan itu diberangkatkan oleh Huatong Chemical Co Ltd dari Kabupaten Gushi, Henan, menuju gudang milik Shaanxi Xiangseng Group di Kabupaten Zhen'an yang bergerak di bidang usaha konstruksi tembaga dan mengoperasikan bahan peledak.
Para korban tewas merupakan sopir dan awak truk, staf gudang, dan petugas keamanan gudang.
Satu dari korban luka sudah diizinkan meninggalkan rumah sakit, Kamis. Sementara 12 korban luka lainnya masih dalam perawatan intensif di rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya sangat parah.
Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan atas kasus ledakan maut tersebut masih berlangsung, demikian laporan CRI, radio resmi pemerintah China.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Pemerintah Kabupaten Zhen'an, Provinsi Shaanxi, Kamis, mengatakan truk tersebut mengangkut 5,28 ton bahan peledak yang hendak dibongkar di salah satu gudang di Desa Pusadian.
Truk tersebut diparkir di luar gudang saat peristiwa terjadi pada Selasa (10/4) pukul 11.50 waktu setempat (10.50 WIB), demikian otoritas setempat.
Truk nahas yang teregistrasi di Provinsi Henan itu diberangkatkan oleh Huatong Chemical Co Ltd dari Kabupaten Gushi, Henan, menuju gudang milik Shaanxi Xiangseng Group di Kabupaten Zhen'an yang bergerak di bidang usaha konstruksi tembaga dan mengoperasikan bahan peledak.
Para korban tewas merupakan sopir dan awak truk, staf gudang, dan petugas keamanan gudang.
Satu dari korban luka sudah diizinkan meninggalkan rumah sakit, Kamis. Sementara 12 korban luka lainnya masih dalam perawatan intensif di rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya sangat parah.
Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan atas kasus ledakan maut tersebut masih berlangsung, demikian laporan CRI, radio resmi pemerintah China.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018