Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, menyelidiki penyebab ledakan Kapal Motor Permata 168 milik PT. Inti Mas yang sedang sandar di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa, Denpasar pada Minggu pukul 11.00 WITA.
"Sampai sekarang kasusnya masih dalam penyelidikan. Belum ada hasil laboratorium forensik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi di Denpasar, Senin.
Sukadi mengatakan berdasarkan keterangan dari Kapolsek Benoa Kompol I Wayan Sueca, belum diketahui penyebab pasti ledakan kapal tersebut.
Menurut keterangan Sukadi, Surat permintaan perbantuan penyelidikan kepada Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Bali sudah dikirimkan tadi siang Senin pagi.
Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ledakan kapal di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Minggu pukul 11.00 WITA.
Menurut keterangan Sukadi, Surat permintaan perbantuan penyelidikan kepada Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Bali sudah dikirimkan tadi siang Senin pagi.
Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ledakan kapal di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Minggu pukul 11.00 WITA.
"Nihil korban jiwa. Korban mengalami luka-luka masih dirawat di Rumah Sakit," ucap Sukadi.
Sukadi mengatakan dalam insiden Ledakan Kapal Motor Permata 168 milik PT. Inti Mas yang sedang sandar di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa, Denpasar itu seorang ABK mengalami luka bakar dan satu lainnya mengalami patah tulang.
Korban Sumadi merupakan teknisi kapal mengalami luka bakar pada wajah dan tangan, sementara Sutamin (45) mengalami patah kaki kanan.
Sukadi mengatakan belum mengetahui secara pasti penyebab ledakan kapal tersebut dan tim Labfor Polda Bali kini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Menurut keterangan saksi Minutfa (32), saat dirinya mengecat knalpot kapal dan beristirahat di ruang kemudi bersama teman ABK yang lain, dia mendengar ledakan yang sangat keras dari kamar mesin sehingga saksi dan teman ABK lain lari menyelamatkan diri.
"Pada saat itu saksi melihat ada seseorang yang terpental ke kapal sebelah," kata Sukadi.
Menurut keterangan saksi lain Erwin Masela (32) saat mendengar ledakan yang sangat keras dari kamar mesin, saksi panik dan berlari ke dek kapal dan melihat ada asap tebal dari kamar mesin dan saksi ikut membantu memadamkan asap yang keluar dari kamar mesin tersebut.
Pukul 13.00 WITA api dapat dipadamkan oleh petugas PMK Pelindo Benoa. Belum diketahui kerugian materiil dari insiden tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Bali Komisaris Besar Polisi I Nyoman Sukena belum memberikan keterangan terkini terkait penyelidikan atas insiden ledakan kapal tersebut.
Sementara, kedua korban kini menjalani perawatan intensif di RSUP Prof Ngoerah Denpasar setelah sebelumnya dirawat di RSUD Bali Mandara.