Pontianak (Antaranews Kalbar) - Capaian imunisasi difteri di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, hingga saat ini sudah sebanyak 80 persen, kata Kadis Kesehatan Kota setempat, Sidig Handanu.
"Dari target sebanyak 190 ribu yang akan dilakukan imunisasi difteri, sekitar 80 persen di antaranya sudah dilakukan imunisasi massal," kata Sidig Handanu di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, sasaran dari imunisasi difteri secara massal, adalah anak-anak atau mereka yang berusia di bawah 19 tahun.
"Tercatat di tahun 2018, ditemukan sebanyak 17 kasus suspek difteri, namun yang positif hanya dua orang saja, itu pun sudah sembuh," ungkapnya.
Baca juga: Pontianak mendapat 90 ribu vaksin difteri
Menurut dia, pihaknya akan terus melanjutkan imunisasi massal terhadap anak-anak di bawah usia 19 tahun. "Jadi anak-anak dengan gejala itu, tetap kita catat, serta awasi terus," katanya.
Sidig menambahkan, dalam melakukan imunisasi massal tersebut, vaksin diberikan secara gratis kepada masyarakat, selain itu petugas kesehatan juga mendatangi sekolah-sekolah, pemukiman masyarakat, dan masyarakat yang mendatangi pos pelayanan yang telah disediakan.
Baca juga: Dinkes : Satu Kasus Difteri Di Pontianak
Tercatat, tahun 2017, Indonesia mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri di 20 provinsi, dan hingga November 2017, terdapat 593 kasus dan 32 kematian yang dilaporkan.
Sehingga, menempatkan Indonesia di posisi nomor dua dengan kasus difteri terbanyak di dunia setelah India. Kementerian Kesehatan pun sudah memberikan surat yang menyatakan bahwa Kota Pontianak merupakan salah satu kabupaten/kota di Indonesia yang harus melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) yang dilakukan bulan Juli-Agustus 2018 dan Februari 2019, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Dari target sebanyak 190 ribu yang akan dilakukan imunisasi difteri, sekitar 80 persen di antaranya sudah dilakukan imunisasi massal," kata Sidig Handanu di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, sasaran dari imunisasi difteri secara massal, adalah anak-anak atau mereka yang berusia di bawah 19 tahun.
"Tercatat di tahun 2018, ditemukan sebanyak 17 kasus suspek difteri, namun yang positif hanya dua orang saja, itu pun sudah sembuh," ungkapnya.
Baca juga: Pontianak mendapat 90 ribu vaksin difteri
Menurut dia, pihaknya akan terus melanjutkan imunisasi massal terhadap anak-anak di bawah usia 19 tahun. "Jadi anak-anak dengan gejala itu, tetap kita catat, serta awasi terus," katanya.
Sidig menambahkan, dalam melakukan imunisasi massal tersebut, vaksin diberikan secara gratis kepada masyarakat, selain itu petugas kesehatan juga mendatangi sekolah-sekolah, pemukiman masyarakat, dan masyarakat yang mendatangi pos pelayanan yang telah disediakan.
Baca juga: Dinkes : Satu Kasus Difteri Di Pontianak
Tercatat, tahun 2017, Indonesia mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri di 20 provinsi, dan hingga November 2017, terdapat 593 kasus dan 32 kematian yang dilaporkan.
Sehingga, menempatkan Indonesia di posisi nomor dua dengan kasus difteri terbanyak di dunia setelah India. Kementerian Kesehatan pun sudah memberikan surat yang menyatakan bahwa Kota Pontianak merupakan salah satu kabupaten/kota di Indonesia yang harus melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) yang dilakukan bulan Juli-Agustus 2018 dan Februari 2019, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018