Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ratusan anak panti asuhan, yatim dan dhuafa bersama Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalbar nonton bareng film "Guru Ngaji" di XXI Transmart Kubu Raya.
"Ada 109 anak yang kita ajak nobar. Anak - anak tersebut dari Beting Cinta Quran, Pendidikan Dakwah Agama Islam Mandor dan TPA Askar Qurani Parit Bugis," ujar Sekretaris Umum MES, Awaludin Razab di Kubu Raya, Sabtu.
Ia menjelaskan, nonton bareng tersebut sebagai bentuk dukungan MES Kalbar terhadap industri kreatif yang positi0f dalam membangun karakter anak.
"Selain itu ini juga bagian kita memberikan edukasi dan hiburan bagi anak panti, yatim dan dhuafa," jelas dia.
Terkait film Guru Ngaji tersebut banyak hal yang perlu diambil pelajaran bagi semua pihak termasuk anak - anak yang ikut menonton.
"Kita lihat film tersebut sarat makna sperti guru ngaji tidak meminta imbalan dan terserah orang memberi guru tersebut seperti memberi sembako dan juga ada uang," jelas dia.
Menurutnya memang guru ngaji tidak ada tarif namun harus menghargai guru ngaji karena dia telah memberikan ilmu untuk dunia dan akhirat.
"Faktanya guru ngaji kadang penghargaannya masih kurang. Itu harus kita perhatikan. Dibandingkan dengan les matematika, bahasa Inggris dan lainnya kita berani bayar mahal - mahal. Itu fenomena kita dan dengan film yang ada membuat kita berfikir agar memberi penghargaan kepada guru ngaji, harus jauh lebih baik lagi, " jelas dia.
Terkait program MES Kalbar dalam waktu dekat yang akan dilakukan dikatakan dia seperti pendampingan terhadap UMKM syariah.
"Kita juga akan mendampingi desa wisata halal di Padang Tikar Kubu Raya. Saat ini juga kita tengah merevitalisasi keuangan syariah dan program nyata lainnya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Ada 109 anak yang kita ajak nobar. Anak - anak tersebut dari Beting Cinta Quran, Pendidikan Dakwah Agama Islam Mandor dan TPA Askar Qurani Parit Bugis," ujar Sekretaris Umum MES, Awaludin Razab di Kubu Raya, Sabtu.
Ia menjelaskan, nonton bareng tersebut sebagai bentuk dukungan MES Kalbar terhadap industri kreatif yang positi0f dalam membangun karakter anak.
"Selain itu ini juga bagian kita memberikan edukasi dan hiburan bagi anak panti, yatim dan dhuafa," jelas dia.
Terkait film Guru Ngaji tersebut banyak hal yang perlu diambil pelajaran bagi semua pihak termasuk anak - anak yang ikut menonton.
"Kita lihat film tersebut sarat makna sperti guru ngaji tidak meminta imbalan dan terserah orang memberi guru tersebut seperti memberi sembako dan juga ada uang," jelas dia.
Menurutnya memang guru ngaji tidak ada tarif namun harus menghargai guru ngaji karena dia telah memberikan ilmu untuk dunia dan akhirat.
"Faktanya guru ngaji kadang penghargaannya masih kurang. Itu harus kita perhatikan. Dibandingkan dengan les matematika, bahasa Inggris dan lainnya kita berani bayar mahal - mahal. Itu fenomena kita dan dengan film yang ada membuat kita berfikir agar memberi penghargaan kepada guru ngaji, harus jauh lebih baik lagi, " jelas dia.
Terkait program MES Kalbar dalam waktu dekat yang akan dilakukan dikatakan dia seperti pendampingan terhadap UMKM syariah.
"Kita juga akan mendampingi desa wisata halal di Padang Tikar Kubu Raya. Saat ini juga kita tengah merevitalisasi keuangan syariah dan program nyata lainnya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018