Pontianak (ANTARA) - Komunitas Keep Earth Borneo, sebuah gerakan anak muda di Kalimantan Barat, menunjukkan komitmennya terhadap isu lingkungan dan hak masyarakat adat melalui acara diskusi dan nonton bareng (nobar) film dokumenter bertajuk 17 Surat Cinta.
Kegiatan nonton bareng itu untuk mengajak seluruh anak muda di Kalbar agar bisa beraksi dalam menjaga lingkungan dan hutan adat masyarakat.
"Kegiatan ini digelar untuk memperingati Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia sekaligus menggerakkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pelestarian lingkungan," kata, Andi Fahrizal dari Yayasan Kolase yang mewakili Komunitas Keep Earth Borneo di Pontianak, Kamis.
Andi mengatakan, melalui kegiatan tersebut pihaknya ingin membuktikan bahwa generasi muda Kalimantan Barat bisa menjadi agen perubahan yang peduli dan kritis terhadap isu lingkungan.
Baca juga: BKSDA giring gajah masuk ke dalam hutan di Jambi
Film 17 Surat Cinta karya Dandhy Laksono menampilkan perjuangan masyarakat Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Aceh, melawan deforestasi ilegal. Selain menggambarkan ancaman kerusakan lingkungan. Film ini juga menyoroti upaya warga adat mengirimkan 17 surat protes kepada pemerintah sebagai bentuk perlawanan terhadap perusakan hutan dan habitat satwa liar.
Komunitas Keep Earth Borneo berharap acara ini dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong anak muda untuk mengambil tindakan nyata demi melindungi lingkungan dan masyarakat adat. Mereka mengajak semua pihak untuk menyadari bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
“Lingkungan yang lestari, keanekaragaman hayati yang terjaga, dan hak masyarakat adat yang dihormati bukan hanya mimpi. Ini adalah visi yang bisa kita wujudkan bersama,” kata Daeng.
Melalui gerakan ini, Keep Earth Borneo mengajak generasi muda Kalimantan Barat menjadi bagian dari solusi dan membuktikan bahwa mereka bisa menjadi garda depan dalam menjaga masa depan bumi.
Di tempat yang sama, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA), RM Wiwied Widodo mengatakan pemutaran film tersebut menegaskan bahwa melibatkan anak muda dalam pelestarian lingkungan adalah langkah penting.
"Anak muda punya peran besar dalam kampanye perubahan iklim dan keanekaragaman hayati. Kolaborasi melalui aksi nyata, seperti menanam pohon, mendukung konservasi satwa liar, atau kampanye digital, bisa membawa dampak besar," tuturnya.
Baca juga: Ratusan burung pipit mati di Bandara Ngurah Rai tersambar petir