Beijing (Antaranews Kalbar) - Satu perusahaan dari China berminat investasi di berbagai daerah di Indonesia senilai 10 miliar dolar AS.
Satu perusahaan yang ingin investasi di Indonesia ini di luar kerangka kerja sama OBOR (One Belt One Road/Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 yang digagas China), kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kepada Antara di Beijing, Sabtu (14/4) malam.
Beberapa pimpinan perusahaan asal China tersebut menemui Luhut di sela-sela kunjungan resminya ke Beijing pada 12-14 April 2018.
Perusahaan tersebut, jelas dia, memiliki beberapa mitra bisnis di Indonesia dan siap mengembangkan industri di Morowali, Sulawesi Tengah, dan Halmahera Utara, Maluku Utara.
Baca juga: Rencana kunjungan PM China ke Indonesia
Di kedua daerah di wilayah Indonesia timur itu, perusahaan asal China bersama mitra lokalnya akan mengembangkan industri baja dan karbon.
Selain itu mereka juga ingin mengembangkan industri lithium (baterai) untuk mobil listrik di Indonesia, kata Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era pemerintahan Abdurrahman Wahid itu.
Luhut mengungkapkan keinginan perusahaan asal China itu untuk berinvestasi di Indonesia karena tertarik dengan kebijakan insentif pajak untuk investasi asing yang nilainya di atas 2,5 miliar dolar AS.
Dalam kunjungannya ke China tersebut, Menko Maritim bertemu dengan Perdana Menteri Li Keqiang, Penasihat Pemerintahan sekaligus Menteri Luar Negeri Wang Yi, jajajaran pejabat Menteri Perdagangan, pimpinan Komisi Nasional untuk Pembangunan dan Reformasi (NDRC), pimpinan Bank Pembangunan China, dan kalangan pengusaha.
Luhut juga menyaksikan beberapa penandatanganan kontrak kerja sama bisnis antara perusahaan Indonesia dengan China dan lembaga lainnya dalam kerangka kerja sama OBOR.
Jenderal purnawirawan TNI itu juga mendapatkan kepastian dari PM Li yang akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 6-8 Mei 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Satu perusahaan yang ingin investasi di Indonesia ini di luar kerangka kerja sama OBOR (One Belt One Road/Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 yang digagas China), kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kepada Antara di Beijing, Sabtu (14/4) malam.
Beberapa pimpinan perusahaan asal China tersebut menemui Luhut di sela-sela kunjungan resminya ke Beijing pada 12-14 April 2018.
Perusahaan tersebut, jelas dia, memiliki beberapa mitra bisnis di Indonesia dan siap mengembangkan industri di Morowali, Sulawesi Tengah, dan Halmahera Utara, Maluku Utara.
Baca juga: Rencana kunjungan PM China ke Indonesia
Di kedua daerah di wilayah Indonesia timur itu, perusahaan asal China bersama mitra lokalnya akan mengembangkan industri baja dan karbon.
Selain itu mereka juga ingin mengembangkan industri lithium (baterai) untuk mobil listrik di Indonesia, kata Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era pemerintahan Abdurrahman Wahid itu.
Luhut mengungkapkan keinginan perusahaan asal China itu untuk berinvestasi di Indonesia karena tertarik dengan kebijakan insentif pajak untuk investasi asing yang nilainya di atas 2,5 miliar dolar AS.
Dalam kunjungannya ke China tersebut, Menko Maritim bertemu dengan Perdana Menteri Li Keqiang, Penasihat Pemerintahan sekaligus Menteri Luar Negeri Wang Yi, jajajaran pejabat Menteri Perdagangan, pimpinan Komisi Nasional untuk Pembangunan dan Reformasi (NDRC), pimpinan Bank Pembangunan China, dan kalangan pengusaha.
Luhut juga menyaksikan beberapa penandatanganan kontrak kerja sama bisnis antara perusahaan Indonesia dengan China dan lembaga lainnya dalam kerangka kerja sama OBOR.
Jenderal purnawirawan TNI itu juga mendapatkan kepastian dari PM Li yang akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 6-8 Mei 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018