Mempawah (Antaranews Kalbar) - BMKG Staklim Mempawah merilis dinamika atmosfer pada awal tahun 2018 di ekuator Pasifik Tengah (region Nino) berada pada kondisi yang cenderung dingin (la Nina) dan kondisi menyeluruh menuju Netral pada Juni-Juli 2018.

"Nilai Dipole Mode Indeks pada bulan Maret hingga Juli 2018 diprakirakan berkisar pada nilai -0.30 s/d +0.19. Nilai ini berada pada kondisi normal," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Klas II Mempawah, Wandayantolis.

Berdasarkan pantauan BMKG sirkulasi angin pada lapisan 850 mb untuk wilayah Indonesia bagian selatan bertiup dari arah barat, sedangkan di wilayah Indonesia bagian utara angin berbelok dari arah timur laut ke tenggara. Kondisi ini diprakirakan angin monsun Asia diprediksi masih normal hingga Maret 2018. 

"Sebab zuhu permukaan laut di perairan Indonesia pada umumnya berada pada kondisi netral dengan anomali suhu berkisar -1 derajat celsius s/d +1 derajat celsius. Ini diprakirakan suhu permukaan laut di perairan Indonesia akan tetap netral hingga bulan Juli dan menghangat pada bulan Agustus sampai dengan September," kata Wandayantolis.

Untuk musim normal di Kalimantan Barat, lanjut dia, dikatakan sebagian besar wilayah di provinsi itu didominasi oleh wilayah nonnon zona musim. Wilayah ini dikategorikan sebagai wilayah yang tidak memiliki batas jelas antara musim hujan dan musim kemarau.

"Perlu diketahui Kalimantan Barat sendiri cenderung terjadi hujan sepanjang tahun. Namun untuk wilayah yang memiliki musim atau zona musim seperti di Kabupaten Ketapang Bagian Selatan," jelas dia.

Diprakirakan awal musim kemarau normalnya terjadi pada bulan dasarian ke III periode Juli 2018 dengan panjang musim kemarau adalah 4 dasarian. Sedangkan normal curah hujan untuk wilayah non zona musim pada periode April s/d September berkisar antara 1001-1500 mm.

Untuk prospek Musim di Kalimantan barat awal musim kemarau diperkirakan terjadi diwilayah Kabupaten Ketapang Bagian Selatan. Ini akan terjadi pada dasarian ke III Juli 2018 atau sama dengan Normalnya. Untuk sifat hujan pada musim kemarau diprakirakan akan sama dengan normalnya atau secara klimatologis disebut sebagai normal. 

Curah hujan kumulatif selama periode April 2018 - September 2018 di daerah non zona musim di Kalimantan Barat diprakirakan umumnya 1001 - 1501 mm, kecuali untuk wilayah non zona musim 35 dan 36 seperti pada sebagian Kab. Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu. Pada wilayah ini curah hujan diprakirakan berkisar antara 1501 - 2000 mm.

"Tentu saja kita imbau kepada masyarakat di Kalimantan Barat ini untuk waspada akan potensi kemunculan titik panas atau hotspot. Sebab, pada musim kemarau di wilayah zona musim 265 serta wilayah non zona musin pada bulan Juli s/d September terutama wilayah pesisir Kalimantan Barat saat terjadi jeda hujan atau hari tidak hujan, serta penurunan cadangan air untuk masyarakat yang menggunakan air hujan sebagai cadangan air utama," pungkasnya.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018