Pontianak (Antaranews Kalbar) - Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM  Bambang Susigit mengapresiasi keseriusan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR) dalam melakukan kegiatan usahanya mengolah bauksit menjadi alumina (Smelter Grade Alumina). 
    Dalam rilis yang diterima di Pontianak, Selasa ia berharap usaha di bidang ini terus berkembang dan akan memunculkan investasi fasilitas pemurnian hingga ke sektor hilir dengan tetap memperhatikan lingkungan, kesejahteraan masyarakat dan keselamatan pertambangan yang baik. 
    Ia beberapa waktu lalu mengunjungi pabrik PT Well Harvest Winning Alumina Refinery sekaligus ke beberapa perusahaan pertambangan lainnya untuk melihat fasilitas pengolahan dan pemurnian di Provinsi Kalimantan Barat yaitu PT Well Harvest Winning, PT Indonesia Chemical Alumina dan PT Dinamika Sejahtera Mandiri.
    Program ini dilakukan secara rutin oleh Ditjen Minerba dalam rangka monitoring pembangunan fasilitas pemurnian yang di bangun di dalam negeri.
    "Pemerintah sangat mendukung investasi yang dilakukan oleh ketiga perusahaan untuk merealisasikan kegiatan peningkatan nilai tambah mineral seperti pembangunan fasilitas pemurnian yang didirikan oleh PT Well Harvest Winning ini," ujar Bambang.
    PT WHW sendiri memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun yang diekspor ke beberapa negara tujuan, diantaranya Tiongkok, India, Timur Tengah serta Malaysia.
    "Diharapkan usaha di bidang ini terus berkembang dan akan muncul lagi investasi fasilitas pemurnian hingga ke sektor hilir dengan tetap memperhatikan lingkungan, kesejahteraan masyarakat dan keselamatan pertambangan yang baik," kata Bambang.
    Sementara itu, Direktur PT WHW Stevi Thomas menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kedatangan tim dari Ditjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM.
    "Kunjungan ke PT WHW merupakan sebuah kehormatan bagi kami sekaligus bentuk perhatian dari pemerintah terhadap keberadaan perusahaan pertambangan yang berorientasi ekspor," kata Stevi. 
    Dikatakan,  pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mentaati setiap aturan yang ditetapkan pemerintah di sektor pertambangan.
    "Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mentaati peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah di sektor pertambangan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi perekonomian nasional dan daerah," kata Stevi. 
    PT WHW AR merupakan perusahaan join venture bentukan Harita Group melalui PT Cita Mineral Investindo Tbk dengan China Hongqiao Group Limited, Winning Investment (HK) Company Limited, Shandong Weiqiao Aluminum & Electricity Co. Ltd., PT Cita Mineral Investindo Tbk memiliki 30 persen kepemilikan saham. 
    Sisanya dimiliki oleh China Hongqiao Group Limited sebesar 56 persen, Winning Investment (HK) Company Ltd sebesr 9 persen, dan Shandong Weiqiao Aluminum & Electricity Co.Ltd sebesar 5 persen.
    PT WHW AR memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi SGA pertama dan terbesar di Indonesia serta Asia Tenggara dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun.
    Nilai strategis PT. WHW diantaranya yaitu sebagai wujud dari implementasi amanat Undang-Undang Nomor 4Tahun 2009 tentang Minerba dimana pembangunan pabrik pemurnian alumina untuk mengolah bahan mentah dari hasil tambang alumina di daerah Kendawangan Kalimantan Barat. 
    Kemudian, transfer teknologi dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 2.500 orang, meningkatkan nilai tambah ekonomi sekitar dan adanya potensi peningkatan pendapatan negara.
Baca juga: PT WHW Jadi Penggerak Ekonomi

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018