Pontianak (Antaranews Kalbar) - Wakil Wali Kota Singkawang, Irwan mengingatkan agar seluruh ASN yang ada di kota itu bisa menyisihkan penghasilannya untuk zakat.
"zakat sangat mudah dibicarakan tapi sangat sulit untuk dilaksanakan, padahal, zakat itu wajib dibayarkan, ketika tidak dibayarkan maka surga Allah akan jauh dari kita," kata Irwan di Singkawang, Rabu.
Dia menjelaskan, dengan sudah diberlakukannya Peraturan Wali Kota Singkawang tentang pedoman teknis pengelolaan zakat, infak dan sedekah ini, harus ada sedikit pemaksaan khususnya kepada ASN yang beragama Islam.
"Pemerintah Kota Singkawang bekerjasama dengan Bank Kalbar dalam hal pencairan gaji PNS. Begitu gaji mau dibayarkan langsung di potong untuk zakat khususnya kepada ASN yang beragama Islam," pintanya.
Baca juga: Baznas Singkawang salurkan zakat ke mualaf
Bagi ASN yang non muslim, pesannya, jangan dipaksakan, tapi kalau ada diantara mereka yang mau menyumbang atau sedekah seikhlasnya dipersilakan.
Hal itu ditekankan dia, lantaran zakat merupakan rukun Islam yang ke empat. Kalau tidak dikerjakan, maka tidak sempurnalah Islam kita.
Untuk itu, dia mengajak kepada seluruh unit pengumpul zakat (UPZ) untuk bangkit sesuai dengan motto Baznas demi meningkatkan penghimpunan zakat yang ada di Kota Singkawang.
Menurut mantan ketua UPZ Kantor Dispenda Provinsi Kalbar ini, harus ada sedikit pemaksaan untuk umat muslim membayar zakat.
Baca juga: BAZNAS Singkawang distribusikan zakat sebesar rp1,1 miliar
"Karena kalau kita sudah berzakat baik ikhlas maupun terpaksa setidaknya kita sudah mendapatkan pahala dari Allah, dan paling tidak kita sudah terhindar dari bala untuk diri dan keluarga kita," ujarnya.
Kepada Baznas dan Kemenag Singkawang, pesannya lagi, galakan pemasangan spanduk yang bersifat ajakan untuk masyarakat membayar zakat. Bila perlu, katanya, buatkan program tentang Khutbah Jumat di Masjid se-Kota Singkawang tentang zakat.
"Sehingga tidak hanya pegawai saja, tapi juga masyarakat se-Kota Singkawang paham dengan zakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"zakat sangat mudah dibicarakan tapi sangat sulit untuk dilaksanakan, padahal, zakat itu wajib dibayarkan, ketika tidak dibayarkan maka surga Allah akan jauh dari kita," kata Irwan di Singkawang, Rabu.
Dia menjelaskan, dengan sudah diberlakukannya Peraturan Wali Kota Singkawang tentang pedoman teknis pengelolaan zakat, infak dan sedekah ini, harus ada sedikit pemaksaan khususnya kepada ASN yang beragama Islam.
"Pemerintah Kota Singkawang bekerjasama dengan Bank Kalbar dalam hal pencairan gaji PNS. Begitu gaji mau dibayarkan langsung di potong untuk zakat khususnya kepada ASN yang beragama Islam," pintanya.
Baca juga: Baznas Singkawang salurkan zakat ke mualaf
Bagi ASN yang non muslim, pesannya, jangan dipaksakan, tapi kalau ada diantara mereka yang mau menyumbang atau sedekah seikhlasnya dipersilakan.
Hal itu ditekankan dia, lantaran zakat merupakan rukun Islam yang ke empat. Kalau tidak dikerjakan, maka tidak sempurnalah Islam kita.
Untuk itu, dia mengajak kepada seluruh unit pengumpul zakat (UPZ) untuk bangkit sesuai dengan motto Baznas demi meningkatkan penghimpunan zakat yang ada di Kota Singkawang.
Menurut mantan ketua UPZ Kantor Dispenda Provinsi Kalbar ini, harus ada sedikit pemaksaan untuk umat muslim membayar zakat.
Baca juga: BAZNAS Singkawang distribusikan zakat sebesar rp1,1 miliar
"Karena kalau kita sudah berzakat baik ikhlas maupun terpaksa setidaknya kita sudah mendapatkan pahala dari Allah, dan paling tidak kita sudah terhindar dari bala untuk diri dan keluarga kita," ujarnya.
Kepada Baznas dan Kemenag Singkawang, pesannya lagi, galakan pemasangan spanduk yang bersifat ajakan untuk masyarakat membayar zakat. Bila perlu, katanya, buatkan program tentang Khutbah Jumat di Masjid se-Kota Singkawang tentang zakat.
"Sehingga tidak hanya pegawai saja, tapi juga masyarakat se-Kota Singkawang paham dengan zakat," katanya.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018