Pontianak (Antaranews Kalbar) - Masyarakat di Kelurahan Bajar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, yang bermukim di sepanjang pinggiran Sungai Kapuas, antusias dalam menyambut kelanjutan pembangunan "waterfront" di daerahnya agar semakin maju.
Camat Pontianak Timur, Ismail di Pontianak, Kamis, mengatakan penataan kawasan pinggir Sungai Kapuas oleh pemerintah pusat memang akan terus dilanjutkan. Pembangunan "waterfront" saat ini telah sampai kawasan Kelurahan Tambelan Sampit dan akan berlanjut ke Kelurahan Banjar Serasan.
"Masyarakat di Banjar Serasan sangat antusias. Itu dikarenakan mereka sudah melihat langsung hasil pembangunan di kawasan Tambelan Sampit tersebut," ungkapnya.
Ia menjelaskan, saat ini penyelesaian masalah lahan sedang dilakukan, namun ada sedikit hambatan, karena ada pemilik kafe yang meminta kompensasi dan hitung-hitungan ekonomi, sementara untuk rumah tinggal tidak ada masalah.
"Malah sebagian warga sudah ada yang mulai membeli tanah kapling untuk membangun tempat tinggal yang baru, artinya penduduk sudah sadar," ungkapnya.
Secara keseluruhan, sosialisasi sudah dilakukan, dan para pemilik bangunan yang terdampak pembangunan waterfront dipastikan kooperatif. Namun memang pembangunan kemungkinan baru akan dilakukan tahun depan, katanya.
Ismail menambahkan, sekarang pembangunan waterfront sudah mencapai Jembatan Kapuas I, tinggal beberapa ratus meter masuk kawasan Tambelan Sampit, sisanya masuk kawasan Banjar Serasan.
"Kami akan menyelesaikan dulu pembebasan lahan yang ada, agar nanti tahapan pembangunan waterfront tidak terganggu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Camat Pontianak Timur, Ismail di Pontianak, Kamis, mengatakan penataan kawasan pinggir Sungai Kapuas oleh pemerintah pusat memang akan terus dilanjutkan. Pembangunan "waterfront" saat ini telah sampai kawasan Kelurahan Tambelan Sampit dan akan berlanjut ke Kelurahan Banjar Serasan.
"Masyarakat di Banjar Serasan sangat antusias. Itu dikarenakan mereka sudah melihat langsung hasil pembangunan di kawasan Tambelan Sampit tersebut," ungkapnya.
Ia menjelaskan, saat ini penyelesaian masalah lahan sedang dilakukan, namun ada sedikit hambatan, karena ada pemilik kafe yang meminta kompensasi dan hitung-hitungan ekonomi, sementara untuk rumah tinggal tidak ada masalah.
"Malah sebagian warga sudah ada yang mulai membeli tanah kapling untuk membangun tempat tinggal yang baru, artinya penduduk sudah sadar," ungkapnya.
Secara keseluruhan, sosialisasi sudah dilakukan, dan para pemilik bangunan yang terdampak pembangunan waterfront dipastikan kooperatif. Namun memang pembangunan kemungkinan baru akan dilakukan tahun depan, katanya.
Ismail menambahkan, sekarang pembangunan waterfront sudah mencapai Jembatan Kapuas I, tinggal beberapa ratus meter masuk kawasan Tambelan Sampit, sisanya masuk kawasan Banjar Serasan.
"Kami akan menyelesaikan dulu pembebasan lahan yang ada, agar nanti tahapan pembangunan waterfront tidak terganggu," ujarnya.
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018