Pontianak  (Antaranews Kalbar) - KPU Provinsi Kalimantan Barat diharapkan memberikan perhatian serius terhadap adanya laporan seorang pemuda Sambas mengenai calon komisioner KPUD Sambas yang diduga tidak berintegeritas dan netral.

"Saya harapkan lima komisioner KPU Provinsi Kalbar terpilih yang akan melakukan fit and proper test terhadap calon komisioner KPUD Sambas dapat memperhatikan laoran saya," ujar Amirudin di Sambas, Rabu.

Ia menjelaskan terkait laporan dugaan calon komisioner tidak netral tersebut, sudah disampaikan kepada pihak terkait sekitar satu bulan lalu.

"Dari 10 calon ada tiga yang dilaporkan karena pendukung salah satu calon di Pilkada dan juga anggota partai," papar dia.

Menurutnya, laporan berupa nama-nama calon komisioner beserta barang bukti telah disampaikan kepada DKPP RI, BAWASLU RI, KPU RI, KPU dan BAWASLU Provinsi Kalbar.

"Bahkan kita juga melaporkan tim panitia seleksi ke Ombudsman Kalbar karena sebenarnya laporan seperti kita sudah ada dan tidak ditanggapi," jelas dia.

Hingga saat ini ia masih belum menerima hasil laporan dari pihak - pihak terkait sejauh mana proses penyelidikan atau konfirmasi dari laporannya.

"Saya masih menunggu hasil laporan saya dan apa yang telah diambil langkah oleh pihak - pihak yang berwenang terkait persoalan yang saya sampaikan," kata dia.

Berkaitan laporan yang ada ia juga sempat dipanggil pihaK DPRD Kabupaten Sambas untuk dimintai informasi dan keterangan terkait laporannya.

"Dalam kesempatan itu pihak DPRD juga berjanji untuk mengawal serta menindaklanjuti laporan yang saya sampaikan. Jadi saya juga menunggu janji yang disampaikan oleh wakil rakyat ini. Paling tidak pengawalan dari lembaga DPRD sangat diperlukan karena ini menyangkut persoalan penyelenggara Pemilu," paparnya.

Secara umum ia berharap siapa pun nanti terpilih menjadi Komisioner KPUD Sambas adalah orang - orang yang berkompeten dan netral. Sehingga proses demokrasi di Sambas berjalan sebagaimana mestinya.

"Penyelenggaraan Pemilu yang bersih dan netral kunci kesuksesan pesta demokrasi di daerah ini," kadia.


 

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018