Sukadana (Antaranews Kalbar) - Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid berkunjung dan buka bersama di Masjid Oesman Al-Khair Kabupaten Kayong Utara pada Selasa, (29/5).
Ribuan warga tampak memadati masjid tersebut ingin melihat dan berbuka puasa bersama istri almarhum Abdurrahman Wahid ini.
Kegiatan tersebut mengangkat tema berpuasa kita kembangkan kearifan kejujuran dan kebenaran dalam kehidupan berbangsa.
Ia dalam tausiyah singkatnya menjelang buka puasa menceritakan pengalamannya selama 19 tahun road show sahur ke kaum dhuafa dan terpinggirkan di daerah-daerah yang ada di Indonesia.
"Saya punya kegiatan bersama kelompok saya yaitu sahur bersama kaum dhuafa, kaum yang terpinggirkan seperti tukang bangunan, tukang ojek, nelayan dan lain -lainnya," kata Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid didepan jama'ah yang hadir.
Kegiatan itu pun menurutnya melibatkan pemerintah daerah setempat sebagai momentum meningkatkan amal ibadah dalam bulan Ramadhan.
"Karena mereka tidak memiliki rumah, jadi saya sahur bersama mereka dibawah kolong jembatan.
Sering kali saya juga sahur ditengah pasar, sahur bersama gubernur dan bapak bupatinya seperti di Banjarmasin," ujarnya.
Di penghujung tausiyah dirinya berpesan agar umat Islam bisa memaknai bulan Ramadhan dengan tidak hanya menggugurkan kewajiban namun juga diisi dengan amal kebaikan.
"Banyak orang berpuasa tapi hanya dapat lapar dan dahaga apa sebabnya, tanpa tahu maknanya, hanya menggugurkan kewajiban di bulan Ramadhan saja," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Ribuan warga tampak memadati masjid tersebut ingin melihat dan berbuka puasa bersama istri almarhum Abdurrahman Wahid ini.
Kegiatan tersebut mengangkat tema berpuasa kita kembangkan kearifan kejujuran dan kebenaran dalam kehidupan berbangsa.
Ia dalam tausiyah singkatnya menjelang buka puasa menceritakan pengalamannya selama 19 tahun road show sahur ke kaum dhuafa dan terpinggirkan di daerah-daerah yang ada di Indonesia.
"Saya punya kegiatan bersama kelompok saya yaitu sahur bersama kaum dhuafa, kaum yang terpinggirkan seperti tukang bangunan, tukang ojek, nelayan dan lain -lainnya," kata Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid didepan jama'ah yang hadir.
Kegiatan itu pun menurutnya melibatkan pemerintah daerah setempat sebagai momentum meningkatkan amal ibadah dalam bulan Ramadhan.
"Karena mereka tidak memiliki rumah, jadi saya sahur bersama mereka dibawah kolong jembatan.
Sering kali saya juga sahur ditengah pasar, sahur bersama gubernur dan bapak bupatinya seperti di Banjarmasin," ujarnya.
Di penghujung tausiyah dirinya berpesan agar umat Islam bisa memaknai bulan Ramadhan dengan tidak hanya menggugurkan kewajiban namun juga diisi dengan amal kebaikan.
"Banyak orang berpuasa tapi hanya dapat lapar dan dahaga apa sebabnya, tanpa tahu maknanya, hanya menggugurkan kewajiban di bulan Ramadhan saja," kata dia.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018