Putussibau (Antaranews Kalbar) - Harga cabai merah di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, masih bertahan tinggi Rp60 ribu per kilogram, dan harga sayur-mayur juga belum turun setelah naik sejak bulan Ramadhan 2018.

"Bahkan sebelum puasa sejumlah harga sembako dan sayur sudah naik, sampai sekarang belum turun," kata pemilik rumah makan, Sri (46) di Putussibau, Senin.

Selaku pemilik rumah makan, setiap hari ia membeli cabai di pasar. Harga cabai merah masih Rp60 ribu/kg, padahal sebelum bulan puasa Rp40 ribu hingga Rp45 ribu/kg, daging ayam Rp45 ribu/kg sedangkan harga normalnya hanya Rp35 ribu-Rp40 ribu/kg.

 Selain itu sejumlah sayur mayur seperti kacang panjang dan sawi harganya juga bertahan tinggi.

"Mau tidak mau, harga bahan tersebut mempengaruhi juga harga jualan kami di warung makan," kata Sri.

Ia berharap harga sejumlah sembako dan sayuran itu segera turun.

Warga Putussibau, Minah (38) juga mengeluhkan dengan harga sejumlah sembako tersebut, seperti harga bawang merah rata-rata Rp45 ribu/kg.

 Bahkan harga ikan lokal juga mengalami mahal, khusus ikan air tawar jenis seladang Rp170 ribu/kg, baong Rp70 ribu/kg, toman Rp60 ribu-Rp70 ribu/kg.

"Harga bahan kebutuhan di Putussibau ini cukup mahal, tetapi asal barangnya ada, berapapun harganya tetap dibeli, karena mau mengadu Dinas Perdagangan pun tidak bisa membuat harga sembako turun," tutur Minah.

Sementara itu, salah satu pedagang ayam pasar Pagi Putussibau, Ayu menjelaskan harga daging ayam potong saat ini memang Rp45 ribu /kg. Harga tersebut karena Putussibau masih mendatangkan ayam dari Kabupaten Sintang, Melawi dan Sanggau.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018