Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dosen Pariwisata Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) Kalimamtan Barat, Hikmah Trisnawati, menilai pengembangan desa wisata tenun Sambas di Desa Sumber Harapan menjadi solusi bagi pengrajin dalam membuka pasar lebih luas untuk ?produk unggulan daerah itu.
"Sejumlah informasi yang disampaikan dari BPD Desa Sumber Harapan dan Pokdarwis memperlihatkan bahwa para perajin tenun, saat ini membutuhkan pemasaran produk-produk tenun Sambas. Jadi dengan adanya desa tenun Sambas itu akan membuka dan memperluas pasar yang ada," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Hikmah mengisahkan selama dua bulan di NTT, pernah melihat cara warga setempat memasarkan tenun ikat dan satu di antaranua dengan membangun desa wisata.
"Dengan desa wisata, wisatawan seperti bule-bule dan lainnya banyak membeli tenun warga di sana, seperti itu lah kira-kira," contohnya.
Dia mengatakan secara pengembangan prooduk dari berbagai pihak telah cukup banyak yang memberikan perhatian dengan pelatihan. Namun justru saat ini para perajin tenun membutuhkan pasar untuk memasarkan produk-produk tenun mereka.
"Sudah banyak pelatihan namun belum ada terkait pemasarannya. Jadi ini-lah solusinya, dengan membangun desa wisata agar pemasarannya lebih mudah. Justru orang yang datang ke sini," katanya.
Menurut dia, Desa Sumber Harapan yang hampir setiap rumah warganya menenun merupakan suatu potensi sekaligus kekayaan yang mesti dikelola dengan baik.
"Dari segi lokasi akses ke sini dari pusat kota cukup dekat dan infstrukturnya sudah baik. Jaringan internet sudah ada. Hanya tinggal pengembangan dilestinasinya bagaimana orang bisa datang ke sini," jelas dia.
Terkait pencanangan oleh KPw Bank Indonesia Kalbar yang melibatkan Jejaring Wisata (Jewita) Kalbar untuk pengembangan desa wisata, Hikmah mengapresiasi. Masyarakat luas bukan hanya tahu produk tenun saja namun juga datang dengan melihat sejumlah informasi, edukasi, dan pesona lainya dari desa tenun tersebut.
"Kita selaku warga Sambas sangat mengharapkan dengan adanya kolaborasi seluruh pihak nanti dapat mewujudkan desa wisata Tenun Sambas di Dusun Semberang, sehingga akan menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Sambas," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Sejumlah informasi yang disampaikan dari BPD Desa Sumber Harapan dan Pokdarwis memperlihatkan bahwa para perajin tenun, saat ini membutuhkan pemasaran produk-produk tenun Sambas. Jadi dengan adanya desa tenun Sambas itu akan membuka dan memperluas pasar yang ada," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Hikmah mengisahkan selama dua bulan di NTT, pernah melihat cara warga setempat memasarkan tenun ikat dan satu di antaranua dengan membangun desa wisata.
"Dengan desa wisata, wisatawan seperti bule-bule dan lainnya banyak membeli tenun warga di sana, seperti itu lah kira-kira," contohnya.
Dia mengatakan secara pengembangan prooduk dari berbagai pihak telah cukup banyak yang memberikan perhatian dengan pelatihan. Namun justru saat ini para perajin tenun membutuhkan pasar untuk memasarkan produk-produk tenun mereka.
"Sudah banyak pelatihan namun belum ada terkait pemasarannya. Jadi ini-lah solusinya, dengan membangun desa wisata agar pemasarannya lebih mudah. Justru orang yang datang ke sini," katanya.
Menurut dia, Desa Sumber Harapan yang hampir setiap rumah warganya menenun merupakan suatu potensi sekaligus kekayaan yang mesti dikelola dengan baik.
"Dari segi lokasi akses ke sini dari pusat kota cukup dekat dan infstrukturnya sudah baik. Jaringan internet sudah ada. Hanya tinggal pengembangan dilestinasinya bagaimana orang bisa datang ke sini," jelas dia.
Terkait pencanangan oleh KPw Bank Indonesia Kalbar yang melibatkan Jejaring Wisata (Jewita) Kalbar untuk pengembangan desa wisata, Hikmah mengapresiasi. Masyarakat luas bukan hanya tahu produk tenun saja namun juga datang dengan melihat sejumlah informasi, edukasi, dan pesona lainya dari desa tenun tersebut.
"Kita selaku warga Sambas sangat mengharapkan dengan adanya kolaborasi seluruh pihak nanti dapat mewujudkan desa wisata Tenun Sambas di Dusun Semberang, sehingga akan menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Sambas," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018