Pontianak (Antaranews Kalbar) - Para peserta Siswa mengenal nusantara (SMN) 2018 dari Jawa Tengah yang baru tiba di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Senin sore, langsung diajak untuk membedah buku kisah perjalanan peserta SMN 2017 yang berjudul "Cerita Nusantara Kami; Sebuah Catatan Singkat".

Pembedah buku tersebut, Dedy Ari Asfar, seorang pegiatan literasi Kalbar, dan kegiatan tersebut digelar di restoran Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kalbar di jalan M Sohor Pontianak.

Dedy Ari Asfar mengajak para peserta SMN 2018 untuk membedah buku setebal 424 halaman tersebut, yang berisi kesan-kesan para peserta SMN 2017.

Menurut Dedy, isi buku yang dari penampilan sampul depannya tampak eksklusif tersebut, lebih kepada testimoni para peserta SMN 2017, dan tidak mengulas atau pun mendeskripsikan persepsi para pelajar mengenai suatu daerah yang mereka kunjungi pada tahun lalu.

"Membedah, dengan harapan juga bisa menuliskan tentang Kalbar. Mungkin kalian akan menulis kisah dalam buku yang lain," kata pegiat literasi Kalbar tersebut.

Menurut dia, dari penampilan buku, terlihat sangat bagus karena bercerita tentang nusantara. Juga foto-foto yang disajikan begitu bagus, yang diduga merupakan kumpulan foto-foto dari Antara.

"Bobot buku penting juga. Ketika membaca buku ini, ketika saya membaca cerita nusantara kami, dalam benak saya isinya yang menarik, ada tentang menu makanan, dan lain-lain. Tetapi ternyata isinya testimoni saja, kesan dan pesan saja," kata dia lagi.

Semestinya, menurut dia, buku tersebut berisi perspektif anak muda "zaman now" usai mengunjungi suatu daerah yang baru pertama kali didatangi. "Tak ada cerita buah yang langka itu buah apa. Maka ini jadi masukan bagi teman-teman untuk bisa menuliskan deskriptif, mengenai bahasa Dayak atau apa misalnya," katanya.

Sebanyak 38 peserta SMN 2018 dari kabupaten/kota di Jawa Tengah, baru tiba di Kota Pontianak, dan menginap di wisma BPSDM Kalbar. Mereka akan berada di Kalbar sekitar delapan hari.

Selain membedah buku diary peserta SMN 2017, peserta SMN 2018 juga diajak mengenal Sosial Budaya dan Flora Fauna yang ada di Kalbar. Materi ini disampaikan Nur Iskandar, seorang jurnalis.

Ia menjelaskan bahwa Pulau Kalimantan merupakan pulau terbesar ketiga di dunia. Pulau Kalimantan juga disebut Borneo yang diambil dari nama pohon.

Ia mengenalkan kepada peserta bahwa di Kalbar terdapat burung Enggang Gading yang kini langka. Burung ini menjadi maskot Kalbar. Selain itu juga ada tanaman Tengkawang yang mengandung lemak atau minyak yang menjadi bahan pembuat cokelat yang sangat enak.

Sementara itu, ketua rombongan peserta SMN 2018, Bambang Sarwo Eddy dari PT Taman Wisata Candi Borobudur mengatakan rombongan peserta SMN 2018 asal Jawa Tengah sebanyak 48 orang yang terdiri dari para siswa, guru pendamping dan perwakilan perusahaan penanggung jawab BUMN hadir untuk negeri di Jateng meliputi PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma, PT Perhutani, dan PT Taman Wisata Candi Borobudur.

"Tadi di pesawat mereka (peserta SMN) terlihat bahagia. Saat pesawat berbelok ke kiri 'exciting' (menarik) sekali, apalagi sebagian besar dari mereka belum pernah naik pesawat," kata dia.

Namun dia juga mengaku kaget saat mendarat di Bandara Supadio Pontianak melihat udara kota diselimuti kabut asap. "Saya kaget juga banyak kabut di sini," katanya. 

(N005/E. Saptiyulda)

Pewarta: Nurul Hayat

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018