Sukadana (Antara news Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara melalui Dinas Kesehatan  mendukung  program nasional dalam upaya penekanan kasus Frambusia di wilayah tersebut salah satunya dengan memperkuat pemantauan di daerah rawan.
    "Surveilans Frambusia merupakan titik kritis penyelenggaraan upaya eradikasi frambusia, baik wilayah endemis frambusia maupun wilayah bebas frambusia. Adanya kasus frambusia yang terdapat di desa Pampang Harapan, maka kita Dinas Kesehatan dan KB mempunyai tanggung jawab besar untuk menuntaskan kasus ini," kata kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara Bambang Suberkah.
    Menurutnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI)  telah memberikan upaya dengan jalan memfasilitasi Kabupaten Kayong Utara untuk melaksanakan survei serologi frambusia selama 3 tahun berturut- turut, guna mendapatkan sertifikat bebas frambusia.
    "Syukur, Alhamdulillah survei serologi frambusia di tahun pertama  hasilnya nol kasus, diharapkan pada tahun ke dua ini yang akan dilaksanakan di bulan Agustus ini dengan sasaran anak usia 1-5 tahun, diharapkan juga dengan hasil nol kasus, jika pada akhirnya dilapangan kita menemukan kasus, bukan berarti mematahkan semangat bagi kita kawan-kawan di Dinas Kesehatan, melainkan tugas kita untuk memutus mata rantai penularan," jelasnya.
    Untuk mensukseskan survei serologi frambusia di Kayong Utara  ini menurutnya perlu dukungan  dan kerja sama semua pihak yang terkait. Mengingat semua pihak memiliki peran strategis dalam menunjang keberhasilan penanggulangan dan pemberantasan penyakit frambusia di Kayong Utara.
    "Kita harapkan dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Kabupaten Kayong Utara," jelasnya.

Baca juga: Dinkes Kayong Utara Klarifikasi Sunatan Massal Rp3 Miliar

Pewarta: Rizal

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018