Pontianak  (Antaranews Kalbar) - PDAM Gunung Poteng Singkawang, Kalbar saat ini mulai mengalami krisis air bersih seiring musim kemarau yang berkepanjangan di wilayah Kalimantan Barat.

"Musim kemarau yang berkepanjangan membuat sumber air baku yang berasal dari perbukitan sudah mulai mengering," kata Direktur PDAM Gunung Poteng Singkawang, Kristina Killin, Kamis.

Meski demikian, pendistribusian air bersih masih tetap lancar, hanya saja debitnya yang agak berkurang.

Hal itu dikarenakan, IPA Semelagi satu-satunya sumber air baku yang masih bisa diandalkan untuk melayani kebutuhan air bersih pelanggan yang ada di lima kecamatan Kota Singkawang.

Dia mengungkapkan, jika dalam kondisi normal IPA 1 yang berada di Tirtasari Roban biasanya dikhususkan untuk melayani pelanggan yang ada di Kecamatan Singkawang Tengah.

Kemudian IPA Semelagi dikhususkan kepada pelanggan yang ada di Kecamatan Singkawang Utara dan sebagian di Kecamatan Singkawang Tengah. Sedangkan IPA 150 liter per detik yang terletak di Jl Tirtasari Roban di peruntukkan untuk seluruh kecamatan.?

"Hanya saja sumber air bakunya berasal dari IPA Semelagi," tuturnya.

Dikarenakan hanya mengharapkan satu IPA saja (sistem keroyokan), sehingga debit air yang disalurkan ke pelanggan di lima kecamatan dirasakan kurang maksimal.

"Contohnya di rumah saya saja, untuk sekarang ini pada siang hari debitnya kecil, kalau malam hari baru besar," katanya.

Karena, menurut informasi dari petugas yang ada di bagian distribusi, mereka kalau pada malam hari memasang dua alat pompa air.

"Kalau pada siang hari mereka hanya pasang satu alat pompa air mengingat airnya sudah mulai menipis, karena kalau dipaksakan dua maka airnya akan cepat habis," kata Kristina.

Jika airnya habis tentu akan menjadi repot. Karena air yang ada di dalam sambungan pipa akan kosong, sehingga mau mengisinya memerlukan waktu yang sangat lama.

"Nanti warga bisa komplain, jadi biar kecil yang penting masih bisa mengalir," katanya.

Kabag Umum dan Program PDAM Gunung Poteng Singkawang, Islam Pribadi mengatakan, mengingat IPA 150 liter per detik mendapat suntikan air bersih dari IPA Semelagi dalam jumlah yang lumayan besar, sehingga pihaknya dapat memanfaatkan IPA 1 dan 2 agar bisa ikut mensuplay air bersih ke pelanggan.

"Seperti biasanya IPA 1 dan 2 kan masih mengharapkan air tadah hujan. Sementara IPA 150 liter per detik bisa standby sehingga pendistribusiannya kita bagi," katanya.

Mengingat sekarang ini sedang mengalami krisis air, dia berharap kepada pelanggan dapat menghemat penggunaan air bersih. "Maksimalkan pemakain air bersih dengan cara berhemat air," pintanya.

Kemudian, bagi masyarakat yang di rumahnya terdapat sambungan pipa yang tidak resmi, mohon dibantu untuk melaporkan hal tersebut ke PDAM.

Kepada pelanggan juga, pintanya, rajin-rajinlah membayar rekening air, yang jatuh tempo pembayaran sudah ditetapkan paling lambat setiap tangal 20.

"Terlebih PDAM perlu biaya operasional untuk melakukan perbaikan, pemeliharaan, pengembangan dan lain-lain," katanya.?

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018