Pontianak (ANTARA) - Perumda Air Minum Gunung Poteng (AMGP) Kota Singkawang, Kalimantan Barat, membutuhkan tambahan instalasi pengolahan air (IPA) dan intake (pipa asupan) untuk memaksimalkan layanan pendistribusian cakupan air bersih ke masyarakat.
"Untuk saat ini, cakupan layanan air bersih yang ada di PDAM Singkawang ideal kapasitasnya diasumsikan sampai tahun 2022. Namun untuk tahun 2023, kita harus sama-sama memikirkan untuk merencanakan pembangunan IPA dan intake," kata Direktur Perumda AMGP Kota Singkawang, Suriandi di Singkawang, Senin.
Saat ini, katanya, intake yang sudah ada di Kota Singkawang seperti di Seluang dengan kapasitas 50 liter/detik, namun masih memerlukan pembangunan IPA di wilayah Seluang.
Dengan harapan, apabila IPA tersebut sudah ada dan berfungsi, maka diyakini akan mampu mengaliri dan menyediakan air bersih ke masyarakat khususnya yang berada di wilayah Mayasofa, Bagak Sahwa bahkan sebagian ke Nyaromkop.
Tetapi, kalau untuk wilayah Kecamatan Singkawang Selatan, seperti di wilayah Serantangan untuk tahun 2022, pihaknya memang masih memerlukan intake dan IPA untuk memenuhi pelayanan air bersih khususnya SPN, bandara dan empat kelurahan seperti Sedau, Pangmilang, Sagatani dan Sijangkung.
"Karena sampai dengan hari ini ketersediaan air bersih kita baru bisa mengaliri sampai Pasar Sedau khusus wilayah Selatan sebelah Barat," tuturnya.
Sedangkan untuk wilayah Selatan sebelah Tenggara baru sampai ke daerah Bunfui. Sementara arah Sijangkung sampai Sagatani masih belum bisa teraliri.
"Hal itu dikarenakan Perumda AMGP Singkawang masih belum mempunyai sumber air bersih," katanya.
Sehingga, apabila Perumda AMGP Singkawang sudah memiliki IPA baru, maka penyediaan air bersih untuk mencapai pelayanan ke 80 bahkan 90 persen diyakini akan semakin mudah untuk dicapai.
"Dan apabila kita lambat menyediakan IPA dan intake, maka akan sangat terbatas untuk penyediaan air bersih ke masyarakat Kota Singkawang," kata Suriandi.
Menurutnya, sumber air baku permukaan untuk diolah menjadi air bersih masih ada di Singkawang, seperti Serantangan, Embung Pajintan, Sungai Semelagi bagian atas dan Sungai Seluang,
"Jadi sayang kalau tidak segera difungsikan, sementara pertumbuhan pembangunan di Kota Singkawang semakin meningkat," tuturnya.
Apabila air bersih sebagai pelayanan dasar terpenuhi, maka investasi apapun akan mudah masuk di Kota Singkawang.
Suriandi mengungkapkan, pelanggan Perumda AMGP Singkawang sampai 31 Mei 2021 ada sebanyak 19.123 SR. Dengan tingkat kebocoran (NRW) berada di 30,04 persen.
Selain masih memerlukan IPA dan intake, Perumda AMGP Singkawang juga masih memerlukan booster baik secara fisik maupun yang sudah terpasang di Inline PUMP untuk mengaliri air bersih ke daerah-daerah pinggiran kota seperti Kuala ujung, Kopisan dan Sungai Garam bagian dalam.
"Apabila booster yang diperlukan sudah terpasang, maka kami berkeyakinan tekanan air sampai ke ujung itu semakin baik dan pelanggan juga tidak perlu lagi menggunakan pompa," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie berharap, ke depannya bisa melayani kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kota Singkawang.
Hal itu diungkapkannya, usai mendengarkan pendapat akhir (PA) sejumlah fraksi DPRD Singkawang di Aula Utama DPRD, Jumat (2/7).
Dimana salah satu PA Fraksi Raperda tersebut adalah mengenai penyertaan modal Pemkot Singkawang terhadap Perumda Air Minum Gunung Poteng tahun anggaran 2022.
Pada rapat paripurna tersebut, fraksi-fraksi DPRD Kota Singkawang telah menerima dan menyetujui tiga Raperda Kota Singkawang, yang salah satunya penyertaan modal Pemkot Singkawang terhadap Perumda Air Minum Gunung Poteng tahun anggaran 2022 untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) Kota Singkawang.
"Khusus untuk air minum yang merupakan kebutuhan utama, mudah-mudahan ke depannya kita bisa melayani kebutuhan air seluruh masyarakat Kota Singkawang," kata Tjhai Chui Mie.
Dia mengatakan, sejauh ini cakupan layanan air bersih baru sekitar 46 persen.
"Dengan penyertaan modal ini, kita akan bekerjasama dengan pihak swasta, dengan harapan terjadi peningkatan cakupan hingga 80 sampai 90 persen. Jadi, kebutuhan akan air bersih terpenuhi," ujarnya.
PDAM Singkawang butuh tambahan IPA dan intake
Selasa, 6 Juli 2021 6:55 WIB