Beirut, Lebanon  (Antaranews Kalbar) - Pegiat masyarakat sipil di Kota Tripoli, Lebanon Utara, menyerukan aksi duduk terbuka Selasa di luar stasiun pembangkit listrik di kota tersebut guna menuntut pasokan listrik 24-jam di kota itu, demikian laporan media setempat.

Puluhan pemrotes berkumpul di luar Kadisha Electricity. milik pemerintah, Senin (27/8) untuk meminta warga agar tidak membayar rekening listrik mereka sampai pemerintah berhasil menjamin pasokan listrik 24-jam di kota tersebut, demikian laporan harian daring independen Elnashra.

Kekurangan listrik di Lebanon telah menjadi masalah selama bertahun-tahun, dan pemerintah tak mampu menyediakan jumlah pasokan listrik yang diperlukan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Baca juga: Warga Batu Lalau Sintang dambakan listrik
Baca juga: Setiap hari PLN beli listrik Malaysia 200 MW

Warga Lebanon biasanya beralih ke operator swasta, yang mengenakan harga lebih mahal, selama listrik padam.

Kemampuan produksi listrik untuk masyarakat saat ini di Lebanon berjumlah 2.000 megawatts, sementara kebutuhan nasional berjumlah lebih dari 3.300 megawatts selama musim panas.

Pewarta: Admin Kalbar

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018