Mataram (Antaranews Kalbar) - Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan masa pemulihan pariwisata Lombok dan Sumbawa pascagempa bumi yang mengguncang kedua wilayah itu selesai dalam waktu tiga bulan.
"Ada sejumlah pembenahan yang akan kita lakukan di masa recovery ini mulai pembenahan destinasi, memperkuat promosi dan memperlancar transportasi, khususnya ke destinasi," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan, pascagempa bumi yang melanda Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, sektor pariwisata begitu terpukul. Hal ini dibuktikan pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Lombok dan Sumbawa, sehingga berimbas pada okupansi hotel.
"Berapa persentase menurunnya saya tidak tahu lagi. Tapi yang jelas pariwisata kita jatuh," ungkapnya.
Menurut mantan Kepala Museum NTB ini, ada tiga aspek yang paling terdampak, yakni amenitas (fasilitas), atraksi dan aksebilitas.
"Amenitas kita ini banyak yang rusak, kemudian atraksi juga demikian tidak berjalan dan aksebilitas di antaranya dermaga ikut terdampak. Padahal, dermaga ini pintu masuk untuk ke kawasan," ujarnya.
Untuk itu, melalui masa recovery atau pemulihan selama tiga bulan ini, kata Faozal, Kementerian Pariwisata, Pemprov NTB, pemerintah kabupaten/kota, dan para pelaku industri pariwisata serta asosiasi pariwisata dan stekholder terkait lainnya akan bekerjasama untuk menangani persoalan ini. Bahkan, di masa recovery Kemenpar menganggarkan Rp20 miliar.
"Nanti anggaran ini digunakan untuk membantu promosi, kegiatan atraksi dan lain sebagainya. Sehingga nantinya diharapkan bisa membangkitkan kembali gairah wisatawan untuk datang ke Lombok dan Sumbawa," jelas Faozal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018