Pontianak (Antaranews kalbar) - Tim Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dan Singkawang telah mengambil puluhan sampel air minum dari beberapa titik yang diduga sebagai penyebab penyebaran Hepatitis A di Kota Singkawang.

"Selain mengambil sampel air, petugas juga melakukan pengambilan sampel darah suspect Hepatitis A," kata Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang A Kismed saat dihubungi dari Pontianak, Sabtu.

Menurutnya, sampel darah yang diambil dilakukan secara acak sebanyak 80 sampel dari 242 penderita terduga Hepatitis A.

 "Secara keseluruhan ada sebanyak 80 sampel dari 242 penderita suspect Hepatitis A," ujarnya.

 Sampel-sampel yang diambil, katanya, akan dibawa ke Jakarta untuk diperiksa, baik sampel air maupun sampel darah dari penderita terduga Hepatitis A. "Kami berharap, dalam minggu depan sudah keluar hasilnya," tuturnya.

Menurutnya, semua biaya pengujian sampel juga akan ditanggung oleh Kemenkes RI. "Ke depan kami akan melakukan negoisasi dengan Wali Kota untuk mengakomodir biaya pemeriksaan," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Subdit Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Sedya Dwisangka mengatakan, sampel-sampel air dan darah si penderita Hepatitis A ini akan dibawa ke Jakarta untuk diuji laboratorium.?

"Dalam pengujiannya kami libatkan tim laboratorium dari Balai Teknik Kesehatan BTKL Jakarta," katanya.

Paling cepat, katanya, hasilnya akan diketahui selama sepekan kedepan. "Nanti hasilnya akan kami sampaikan ke Dinas Kesehatan Singkawang untuk ditindaklanjuti," ujarnya.

Ditempat yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang Djoko Suratmiarto mengatakan ada peningkatan jumlah kasus terduga Hepatitis A sebanyak 262 kasus.

"Ini yang dilaporkan dan masih dalam validasi," kata Djoko.

 Menurutnya, 262 kasus terduga Hepatitis A ini tersebar di semua kecamatan yang ada di Kota Singkawang.

"Diperkirakan setelah dilakukan validasi, diharapkan jumlah kasus suspect Hepatitis A akan mengalami pengurangan," ujarnya.

 Dia juga mengungkapkan,?hasil dari investigasi dan pengambilan sampel air di depot air minum isi ulang di Kota Singkawang, ditemukan hampir semuanya tidak memenuhi syarat kesehatan.

 "Dari 43 depot air minum isi ulang yang terdata di Kota Singkawang, tim mengambil 35 sampel hampir semuanya tidak memiliki rekomendasi layak sehat," katanya.

Secara kasat mata, dilihatnya memang belum layak sehat. Untuk itu, dia mengimbau kepada pengelola depot air minum isi ulang untuk mengajukan rekomendasi layak sehat ke Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang.

"Bila pengelola mengajukan, otomatis pihak kesehatan mempunyai kewajiban untuk membina dalam proses pengolahannya secara kontinyue," kata Djoko.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018