Madiun (ANTARA) - Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan menggelar pemeriksaan kesehatan bagi awak bus di Terminal Purbaya Madiun guna memberikan kenyamanan dan keselamatan para pengguna transportasi bus pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Pemeriksaan mulai dari penyakit tidak menular hingga tes narkoba," ujar Tim Kerja Pelayanan Kesehatan Primer Lain dan Jaminan Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Adi Pamungkas di Madiun, Jawa Timur, Minggu.
Menurut dia, pemeriksaan dilakukan bagi para sopir dan kernet bus yang masuk dan keluar di Terminal Purbaya Madiun.
Pemeriksaan tersebut juga didampingi oleh tim Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DInkes PPKB) Kota Madiun.
Baca juga: Tim gabungan Singkawang gelar pemeriksaan kendaraan angkutan umum
Adi Pamungkas menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan sebagai deteksi dini dan menjamin keselamatan perjalanan bus karena awak bus yang bertugas dalam keadaan sehat. Selain itu, juga untuk kenyamanan pengguna jasa serta meminimalkan kecelakaan di jalan ketika arus angkutan libur Natal dan tahun baru.
"Jika ditemukan ada sopir maupun kernet yang mengalami gangguan kesehatan, maka akan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Selain tes kesehatan, Kemenkes juga mendukung pos pelayanan di sejumlah lokasi dengan menyediakan tenaga kesehatan, sehingga dapat memberikan pertolongan pertama jika ada yang membutuhkan.
Baca juga: Pemeriksaan Budi Arie jadi pengingat pengawasan Komdigi
Kepala Dinkes PPKB Kota Madiun dr. Denik Wuryani menuturkan bahwa timnya telah ikut mendukung pos pelayanan sejak 21 Desember 2024 dan akan berlanjut hingga 2 Januari 2025.
"Jika pengemudi merasa tidak enak badan, kami imbau segera menuju pos pelayanan agar segera mendapatkan pemeriksaan," kata Denik.
Dari sejumlah sopir bus AKAP dan AKDP yang mengikuti pemeriksaan, hasilnya diketahui masih dalam batas normal dan negatif alkohol ataupun obat-obatan terlarang.
Baca juga: Polisi harus jadi pejuang kemanusiaan
"Melalui kegiatan tersebut harapannya sopir bus bisa menjaga kesehatannya dan tidak menggunakan napza karena mereka bertanggung jawab membawa penumpang," ujarnya.
Baca juga: KPK jadwalkan pemeriksaan Yasonna Laoly pada 18 Desember