Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat akan melakukan penambahan personel polisi di jajaran Direktorat Reserse Narkoba untuk memaksimalkan pencegahan penyalahgunaan narkotika di provinsi ini.
"Penambahan personel di jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar penting dilakukan, mengingat semakin meningkat kasus penyalahgunaan narkoba di Kalbar," kata Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono, di Pontianak, Kamis.
Selain melakukan penambahan personel di Ditresnarkoba Polda Kalbar, pihaknya juga melakukan peningkatan kemampuan personelnya melalui pelatihan rutin di jajarannya maupun di SPN.
"Dalam kegiatan pelatihan di SPN personel yang dilibatkan tidak diambil dari fungsi lain yang didukung oleh sarana prasarana serta dengan dukungan IT yang lebih ditingkatkan lagi," ujarnya pula.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan pihaknya, sebagian besar narkoba yang masuk ke Kalbar berasal dari Malaysia.
Kendati begitu, ia memastikan pihaknya telah melakukan langkah antisipasi untuk mengatasi peredaran narkoba dari jalur perbatasan tersebut.
Sebelumnya, Wakil Kepala BNN Kalbar Ekasurya Agus mengatakan, dari hasil survei tercatat sebanyak 1,57 persen atau 56.424 masyarakat Kalbar menyalahgunakan narkoba pada kelompok usia 10 sampai 59 tahun.
Namun, katanya lagi, angka itu mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar 1,87 persen.
Meski demikian, diakui dia hal ini berbanding terbalik dengan semakin meningkat besaran pengungkapan kasus tindak pidana narkotika dari tahun ke tahun.
Hal itu, menurutnya, disebabkan oleh penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di tengah masyarakat, menunjukkan kecenderungan semakin meningkat dengan korban yang meluas terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
Dia menjelaskan, peredaran narkotika bagai virus yang begitu cepat merambah. Karena itu, pemerintah beserta aparat keamanan dituntut untuk membasmi virus tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Penambahan personel di jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar penting dilakukan, mengingat semakin meningkat kasus penyalahgunaan narkoba di Kalbar," kata Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono, di Pontianak, Kamis.
Selain melakukan penambahan personel di Ditresnarkoba Polda Kalbar, pihaknya juga melakukan peningkatan kemampuan personelnya melalui pelatihan rutin di jajarannya maupun di SPN.
"Dalam kegiatan pelatihan di SPN personel yang dilibatkan tidak diambil dari fungsi lain yang didukung oleh sarana prasarana serta dengan dukungan IT yang lebih ditingkatkan lagi," ujarnya pula.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan pihaknya, sebagian besar narkoba yang masuk ke Kalbar berasal dari Malaysia.
Kendati begitu, ia memastikan pihaknya telah melakukan langkah antisipasi untuk mengatasi peredaran narkoba dari jalur perbatasan tersebut.
Sebelumnya, Wakil Kepala BNN Kalbar Ekasurya Agus mengatakan, dari hasil survei tercatat sebanyak 1,57 persen atau 56.424 masyarakat Kalbar menyalahgunakan narkoba pada kelompok usia 10 sampai 59 tahun.
Namun, katanya lagi, angka itu mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar 1,87 persen.
Meski demikian, diakui dia hal ini berbanding terbalik dengan semakin meningkat besaran pengungkapan kasus tindak pidana narkotika dari tahun ke tahun.
Hal itu, menurutnya, disebabkan oleh penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di tengah masyarakat, menunjukkan kecenderungan semakin meningkat dengan korban yang meluas terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
Dia menjelaskan, peredaran narkotika bagai virus yang begitu cepat merambah. Karena itu, pemerintah beserta aparat keamanan dituntut untuk membasmi virus tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018