Sintang (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang Herkulanus Roni mengatakan desa harus terus berinovasi dalam penggunaan dana agar kemandirian dan kesejahteraan rakyat dapat terwujud.
"Saat ini ada Bursa Inovasi Desa," katanya di Sintang, Kamis.
Program tersebut merupakan program pusat yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri (KEPMEN) Desa PDTT Nomor 83 Tahun 2017, sebagai panduan bagi para pihak dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan, yang pendanaannya berasal dari International Bank For Reconstruction and Development (World Bank) atau Bank Dunia.
Tujuannya, kata Roni, untuk meningkatkan kualitas penggunaan dana desa melalui kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang inovatif dan peka terhadap kebutuhan masyarakat desa.
Selain itu, bertujuan untuk membangun kapasitas desa yang mandiri. Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan, program inovasi desa harus terus dilakukan.
Saat ini, untuk melaksanakan program tersebut, Pemerintah Kabupaten Sintang melakukan berbagai pembangunan sarana di daerah pedalaman maupun pedesaan.
"Seperti pembangunan PLTMH melalui dana APBD tahun 2018, serta desa Pahai Permai ada air terjun 7 tingkat juga membangun PLTMH. Termasuk di beberapa desa lainnnya di daerah ini merupakan salah satu bentuk nyata kerja kita," ujar Jarot Winarno.
Contoh lain, kata Jarot, di Desa Baras Nabun dan Desa Ratu Damai Kecamatan Kayan Hilir sedang dibangun jembatan gantung rangka baja program pemerintah pusat.
"Mohon pak kades bisa monitor kegiatan tersebut, karena dengan spek ukurannya, harus bisa dilewati mobil ambulan. Itu juga merupakan bentuk kerja kita, dan kalau semua kerja kita yang dilakukan ini adalah merupakan prestasi bangsa," tambahnya.
Jarot mengatakan Indonesia maju bukan karena obor yang besar di Jakarta maupun di Kabupaten kota di Indonesia, namun karena lilin-lilin pembangunan yang ada di desa-desa itulah, Indonesia maju.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Saat ini ada Bursa Inovasi Desa," katanya di Sintang, Kamis.
Program tersebut merupakan program pusat yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri (KEPMEN) Desa PDTT Nomor 83 Tahun 2017, sebagai panduan bagi para pihak dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan, yang pendanaannya berasal dari International Bank For Reconstruction and Development (World Bank) atau Bank Dunia.
Tujuannya, kata Roni, untuk meningkatkan kualitas penggunaan dana desa melalui kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang inovatif dan peka terhadap kebutuhan masyarakat desa.
Selain itu, bertujuan untuk membangun kapasitas desa yang mandiri. Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan, program inovasi desa harus terus dilakukan.
Saat ini, untuk melaksanakan program tersebut, Pemerintah Kabupaten Sintang melakukan berbagai pembangunan sarana di daerah pedalaman maupun pedesaan.
"Seperti pembangunan PLTMH melalui dana APBD tahun 2018, serta desa Pahai Permai ada air terjun 7 tingkat juga membangun PLTMH. Termasuk di beberapa desa lainnnya di daerah ini merupakan salah satu bentuk nyata kerja kita," ujar Jarot Winarno.
Contoh lain, kata Jarot, di Desa Baras Nabun dan Desa Ratu Damai Kecamatan Kayan Hilir sedang dibangun jembatan gantung rangka baja program pemerintah pusat.
"Mohon pak kades bisa monitor kegiatan tersebut, karena dengan spek ukurannya, harus bisa dilewati mobil ambulan. Itu juga merupakan bentuk kerja kita, dan kalau semua kerja kita yang dilakukan ini adalah merupakan prestasi bangsa," tambahnya.
Jarot mengatakan Indonesia maju bukan karena obor yang besar di Jakarta maupun di Kabupaten kota di Indonesia, namun karena lilin-lilin pembangunan yang ada di desa-desa itulah, Indonesia maju.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018