Pontianak (Antaranews Klabar) - Karnaval Budaya akan ikut memeriahkan hari ulang tahun Kota Singkawang, Kalbar ke-17 pada 20 Oktober mendatang, disamping beberapa kegiatan lainnya.
"Karnaval budaya ini akan kita selenggarakan pada tanggal 20 Oktober 2018," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang, Bosni, Jumat.
Dimana para peserta berasal dari semua pimpinan OPD dan instansi lainnya dengan menampilkan identitas dirinya menggunakan mobil hias.
"Tapi polanya mobil hias itu mewakili OPD masing-masing, misalnya dari sanggar melayu, cina atau dayak. Jadi mobilnya dihiasi dengan ornamen yang bersangkutan," ujarnya.
Begitu juga dengan OPD, misalnya Dinas Pertanian maka mobil itu dihiasi dengan hasil-hasil pertanian atau lainnya yang identik dengan pertanian.
Menurut dia, tidak hanya mobil hias yang menjadi peserta pawai, tapi juga diikuti staf atau pegawai OPD masing-masing.
"Mobil itu bukan untuk dinaiki, tapi hanya sebagai simbol OPD yang bersangkutan, sedangkan pegawainya berjalan kaki dengan berpakaian adat," tuturnya.
Namun, untuk dinas pertanian, katanya, tidak mesti diharuskan berpakaian adat. "Boleh berpakaian petani, nelayan, dan sebagainya," jelasnya
Mengenai rute, masih dalam pembahasan pihaknya dengan kepolisian Polres Singkawang. Jangan sampai rute yang dilalui peserta pawai nanti dapat mengganggu pengguna jalan lainnya.
"Jadi perlu pembahasan yang intens mengenai penentuan rute karnaval," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Karnaval budaya ini akan kita selenggarakan pada tanggal 20 Oktober 2018," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang, Bosni, Jumat.
Dimana para peserta berasal dari semua pimpinan OPD dan instansi lainnya dengan menampilkan identitas dirinya menggunakan mobil hias.
"Tapi polanya mobil hias itu mewakili OPD masing-masing, misalnya dari sanggar melayu, cina atau dayak. Jadi mobilnya dihiasi dengan ornamen yang bersangkutan," ujarnya.
Begitu juga dengan OPD, misalnya Dinas Pertanian maka mobil itu dihiasi dengan hasil-hasil pertanian atau lainnya yang identik dengan pertanian.
Menurut dia, tidak hanya mobil hias yang menjadi peserta pawai, tapi juga diikuti staf atau pegawai OPD masing-masing.
"Mobil itu bukan untuk dinaiki, tapi hanya sebagai simbol OPD yang bersangkutan, sedangkan pegawainya berjalan kaki dengan berpakaian adat," tuturnya.
Namun, untuk dinas pertanian, katanya, tidak mesti diharuskan berpakaian adat. "Boleh berpakaian petani, nelayan, dan sebagainya," jelasnya
Mengenai rute, masih dalam pembahasan pihaknya dengan kepolisian Polres Singkawang. Jangan sampai rute yang dilalui peserta pawai nanti dapat mengganggu pengguna jalan lainnya.
"Jadi perlu pembahasan yang intens mengenai penentuan rute karnaval," katanya.
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018