Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, meluncurkan "Siperkasa GPS" (Sistem Strategi Peningkatan Kinerja Pengangkutan Sampah - Global Positioning System) untuk memantau aktivitas armada pengangkut sampah di kota itu.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis, mengatakan, aplikasi Siperkasa GPS ini tujuannya untuk memberikan pelayanan maksimal dalam penanganan sampah, terutama berkaitan dengan angkutan sampah.

 "Tujuannya mengefisiensikan angkutan sampah sehingga sampah-sampah yang ada di TPS (Tempat Pembuangan Sementara) tidak menumpuk," ujarnya.

 Menurutnya, produksi sampah di Kota Pontianak rata-rata 350 hingga 400 ton per hari. Apalagi ketika musim buah-buahan, jumlahnya merangkak naik sekitar 20 persen dari jumlah produksi sampah hari-hari biasa.

 Sedangkan jumlah rit armada sampah sekitar 130-an rit ke atas. Dengan kondisi armada yang terbatas, maka perlu dilakukan optimalisasi dengan menggunakan aplikasi berbasis GPS yakni Siperkasa GPS tersebut, jelasnya.

"Sehingga, nantinya kepala DLH bisa mengontrol penanganan sampah, misalnya sampah di lokasi Pasar Mawar kenapa belum diangkut, harusnya sudah bersih. Maka akan bisa diketahui apa penyebabnya, ternyata karena angkutan belum datang. Di mana keberadaan angkutan, dilacak lewat aplikasi ternyata terjebak macet di Jembatan Landak," terang Edi.

 Sementara itu, Kepala DLH Kota Pontianak, Tinorma Butar Butar menerangkan, aplikasi ini merupakan hasil inovasi dirinya kala mengikuti Diklatpim II di Surabaya.

 Aplikasi ini sebagai solusi untuk membantu dan memudahkan pihaknya dalam mengontrol dan mengawasi angkutan sampah mengingat keterbatasan aparatur yang dimilikinya. "Dengan aplikasi ini, maka kami bisa memantau di mana kondisi armada, jarak dan data sopir armada juga ada," katanya.

 Kemudian, lanjutnya apabila dalam keadaan darurat atau mengalami kendala dalam perjalanan, sopir armada bisa langsung menekan tombol yang langsung terhubung ke sentral di DLH.

"Apakah kendaraannya mengalami mogok atau terjebak kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas," lanjutnya.

 Ia menambahkan, aplikasi tersebut terkoneksi ke perangkat pintar seperti smartphone, laptop dan lainnya, sehingga meskipun berada di mana saja, bisa tetap terpantau melalui smartphone.

 DLH Kota Pontianak, mencatat saat ini memiliki dumptruck, fuso, amrol, pickup dan tossa, dengan jumlah keseluruhannya sebanyak 58 armada. Sedangkan armada yang sudah terpasang GPS berjumlah 20 armada, terdiri dari tossa tiga unit, pickup dua unit, fuso dua unit, amrol tujuh unit, dan dumptruck enam unit.

"Sisanya akan dipasang pada tahun depan bersumber dari APBD 2019," katanya.

 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018