Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak memberikan penghargaan kepada dua pelajar SDN 34 Pontianak, Kalimantan Barat untuk kategori nasabah cilik bank sampah pada puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 di Taman Alun Kapuas, Pontianak, Sabtu.
Pelajar yang merupakan saudara kembar itu adalah Muhammad Faris As Sidiq dan Muhammad Daris As Sidiq.
"Apa yang mereka lakukan patut menjadi contoh bagi siswa-siswa lainnya. Kepedulian mereka terhadap lingkungan dengan membawa sampah dari rumah ke bank sampah untuk dikelola merupakan langkah kecil dalam mengatasi persoalan lingkungan," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak.
Baca juga: Edi Kamtono minta DLH sediakan bank sampah mini di sekolah
Ia mengapresiasi apa yang dilakukan si kembar Faris dan Daris serta mereka yang peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Wali Kota berharap kedua siswa SDN 34 tersebut bisa menjadi inspirasi bagi para pelajar lainnya di Kota Pontianak.
"Siswa-siswa lain bisa mencontoh apa yang dilakukan si kembar Faris dan Daris sebagai bentuk kita peduli dengan kebersihan dan lingkungan," katanya.
Ia mengatakan bank sampah mini sudah semestinya disediakan di setiap sekolah. Untuk itu ia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak menyediakan bank sampah mini di sekolah-sekolah.
Baca juga: PLN berikan bantuan fasilitas bank sampah di Sanggau
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah, kemudian hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah kemudian disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah.
"Sehingga anak-anak yang ke sekolah dari rumah membawa sampah masing-masing untuk diolah," katanya.
Menurutnya, sampah-sampah organik juga bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos, sementara sampah plastik bisa dikumpulkan untuk dinilai dengan uang kemudian didaur ulang. Pemilahan sampah-sampah ini, baik organik maupun anorganik, akan memudahkan dalam pengelolaannya.
Baca juga: Pemkot Pontianak minta sekolah, perkantoran, kelurahan buat bank sampah mini
"Dengan adanya bank sampah mini di sekolah-sekolah ini diharapkan anak-anak mendapatkan edukasi tentang manfaat dari memilah sampah," kata Edi Rusdi Kamtono.
Sementara itu, Muhammad Faris (11) siswa kelas 5 SDN 34 Pontianak menceritakan bagaimana keseharian dirinya bersama saudara kembarnya mengangkut sampah dari rumah ke Bank Sampah "Rumput Hias" yang berlokasi di Jalan Petani Gang Berkat Usaha, Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota menggunakan gerobak sehingga dalam sebulan mereka mampu menghasilkan sekitar Rp50 ribu dari sampah yang mereka jual ke bank sampah.
"Sekali bawa biasanya satu arco dibawa ke bank sampah di Jalan Petani Gang Berkat Usaha," katanya.
Mengangkut sampah untuk didaur ulang di bank sampah sudah digeluti Faris dan Daris sejak awal berdirinya bank sampah "Rumput Hias" tahun 2018. Mereka mendapat bimbingan dari ibu mereka untuk membantu mengangkut sampah ke bank sampah.
"Kami mengajak teman-teman untuk bisa melakukan hal yang sama demi lingkungan yang kita cintai," demikian Faris.