Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Moch Riezky F Purnomo mengatakan sejauh ini perkembangan industri asuransi di provinsi tersebut berjalan dengan baik dan itu tercermin dari premi dan klaim yang ada.

"Jumlah premi perusahaan asuransi jiwa konvensional sebesar Rp945 miliar dan dengan jumlah klaim Rp484 miliar. Selain itu untuk jumlah premi asuransi umum tercatat sebesar Rp295 miliar dan dengan jumlah klaim hanya Rp71 miliar," ujarnya di Pontianak, Kalbar, Senin.

Ia memaparkan bahwa dari 109 perusahaan industri jasa keuangan yang berada di wilayah kerja OJK Kalbar terdapat 18 perusahaan asuransi jiwa, satu perusahaan asuransi jiwa syariah, 27 perusahaan asuransi umum , dan dua perusahaan asuransi wajib.

"Dari jumlah perusahaan asuransi saja sudah cukup banyak di Kalbar. Itu menandakan bahwa perkembangan asuransi juga kian membaik," papar dia.

Dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Kalbar, kata dia, sudah terdapat pemberian Asuransi Umum Terhadap Tani Padi (AUTP) yang telah melindungi 2,9 juta hektare lahan padi di daerah itu. Jumlah premi tercatat sebesar Rp430 juta dan klaim tercatat sebesar Rp637 juta.

Baca juga: Waspadai investasi bodong via internet
Baca juga: Pelaku bisnis sambut baik inovasi keuangan digital

"Selain itu ada juga pemberian Asuransi Umum Ternak Sapi (AUTS) di Kalbar yang tercatat sejumlah 38 sapi yang sudah mendapatkan asuransi dengan jumlah premi Rp7,6 juta dan klaim tercatat sebesar Rp13,2 juta. Selain itu, terdapat pemberian asuransi nelayan dengan total klaim tercatat sebesar Rp963 juta," kata dia.

Riezky menjelaskan masyarakat perlu tahu bahwa industri asuransi merupakan salah satu industri yang penting di dalam sistem keuangan. Industri asuransi berperan dalam penyerapan risiko bisnis dan mitigasi risiko untuk setiap "risk event" yang mungkin terjadi dalam dunia bisnis.

"Selain itu secara retail industri asuransi juga berperan serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di negara maju dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi seperti Jepang, kepemilikan asuransi termasuk dalam salah satu budaya masyarakat. Oleh karena dengan asuransi kita dapat melindungi diri dan keluarga terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi di masa depan seperti sakit atau kecelakaan," kata dia.



 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018