Pontianak (Antaranews Kalbar) - Perbaikan jalan yang berstatus jalan kabupaten, di Desa Trigadu, Kabupaten Sambas, Kalbar dinilai lambat oleh warga sehingga menghambat aktivitas masyarakat setempat.
"Memang sejak dua bupati sebelumnya baru kali ini jalan tersebut tersentuh pembangunan. Namun rasanya terlalu lama baru selesai. Setelah ditimbun harusnya segeralah dilakukan tahapan berikutnya. Sehingga kita bisa segera beraktifitas dan perekonomian lancar," ujar Kepala Desa Trigadu, Sugianto saat dihubungi di Sambas, Sabtu.
Ia menyebutkan contoh aktivitas yang terkendala yakni para siswa terpaksa tempuh jalur alternatif beresiko untuk berangkat ke sekolah. Hal itu jalan utama yang sedang diperbaiki oleh pemerintah daerah dalam kondisi berlumpur dan sulit dilalui.
"Kondisinya saat ini musim penghujan maka jalan di mana anak - anak mau sekolah atau jalan aktivitas sehari - hari jadi berlumpur," papar dia.
Ia menambahkan lagi, kondisi jalan yang demikian juga membuat masyarakat desa sekitar pun kesulitan untuk membawa hasil pertaniannya. Begitu juga harga sembako ikut menjulang.
"Hasil tani kita di daerah tersebut ada karet dan lada. Jadi cukup sulit untuk membawanya kalau jalan rusak. Selain itu harga sembako seperti gas elpiji subsidi juga melonjak menjadi Rp35 ribu, itupun biasa terjadi kelangkaan," keluhnya.
Ia meminta agar jalan tersebut segeralah dituntaskan karena ini menyangkut perekonomian masyarakat dan aktivitas lainnya.
"Kita sangat berharap perbaikan jalan segera dituntusakan pemerintah daerah agar semua aktivitas masyarakat bisa berjalan normal," harap dia.
Panjang ruas jalan yang diperbaiki tersebut yakni 6 kilometer dan melalui tiga desa di Kecamatan Galing dan juga menghubungkan tiga kecamatan yakni Teluk Keramat, Galing dan Paloh di Kabupaten Sambas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Memang sejak dua bupati sebelumnya baru kali ini jalan tersebut tersentuh pembangunan. Namun rasanya terlalu lama baru selesai. Setelah ditimbun harusnya segeralah dilakukan tahapan berikutnya. Sehingga kita bisa segera beraktifitas dan perekonomian lancar," ujar Kepala Desa Trigadu, Sugianto saat dihubungi di Sambas, Sabtu.
Ia menyebutkan contoh aktivitas yang terkendala yakni para siswa terpaksa tempuh jalur alternatif beresiko untuk berangkat ke sekolah. Hal itu jalan utama yang sedang diperbaiki oleh pemerintah daerah dalam kondisi berlumpur dan sulit dilalui.
"Kondisinya saat ini musim penghujan maka jalan di mana anak - anak mau sekolah atau jalan aktivitas sehari - hari jadi berlumpur," papar dia.
Ia menambahkan lagi, kondisi jalan yang demikian juga membuat masyarakat desa sekitar pun kesulitan untuk membawa hasil pertaniannya. Begitu juga harga sembako ikut menjulang.
"Hasil tani kita di daerah tersebut ada karet dan lada. Jadi cukup sulit untuk membawanya kalau jalan rusak. Selain itu harga sembako seperti gas elpiji subsidi juga melonjak menjadi Rp35 ribu, itupun biasa terjadi kelangkaan," keluhnya.
Ia meminta agar jalan tersebut segeralah dituntaskan karena ini menyangkut perekonomian masyarakat dan aktivitas lainnya.
"Kita sangat berharap perbaikan jalan segera dituntusakan pemerintah daerah agar semua aktivitas masyarakat bisa berjalan normal," harap dia.
Panjang ruas jalan yang diperbaiki tersebut yakni 6 kilometer dan melalui tiga desa di Kecamatan Galing dan juga menghubungkan tiga kecamatan yakni Teluk Keramat, Galing dan Paloh di Kabupaten Sambas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018