Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sejumlah anak muda yang tergabung dalam Gerakan Peduli Sesama (GPS) dan didukung Wakil Bupati Sambas, Hairiah di tahap awal secara rutin membantu kebutuhan 10 orang anak yatim yang ada di Kecamatan Teluk Keramat.
"Kegiatan yang dilaksanakan tersebut untuk berbagi kebahagiaan kepada adik-adik kita khususnya mereka yang memerlukan uluran tangan dari kita yang sudah mempunyai kelebihan. Targetnya bisa berbagi lebih banyak lagi kepada anak yatim jika saja semakin banyak pula yang peduli terhadap kegiatan tersebut," ujar Penggagas GPS, Bayu saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Bayu menjelaskan sebelum penyerahan bantuan ke sepuluh anak yatim tersebut terlebih dahulu dibukakan buku tabungan di Bank Kalbar. PembuAtan buku tabungan sudah selesai dan saat ini sebagian sudah diserahkan ke penerima
"Kembali, saya bersama rekan - rean di GPS? ingin orang? lain bisa tersenyum dari hal sederhana yang kita lakukan. Untuk kegiatan sekarang khususnya bisa membuat anak yatim sedikit tersenyum," papar dia.
Ia memaparkan?sepuluh anak yatim penerima tersebut terdiri dari 4 orang? siswa SD, 2 orang siswa SMP? 4 orang SMA. Ia berharap penerima bisa memanfaatkan secara maksimal bantuan yang datang dari gerakan pemuda dan masyarakat untuk membantu sesama.
"Semoga dengan adanya bantuan seperti ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh adik-adik kita yang sangat membutuhkan khususnya untuk biaya sekolah, jajan sehari-hari dan lain sebagainya. Senyum mereka ialah kebahagiaan kita merupakan moto yang selalu dipegang oleh GPS," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sambas, Hairiah menjelaskan bahwa melalui program yang dinisiasi oleh GPS tersebut memberikan contoh kepada masyarakat semua bahwa siapapun bisa andil dan harus peduli kepada sesama.
"Jalau saja ada 10 orang yang berbuat sama maka ada anak yatim 100 orang yang bisa terbantu untuk kebutuhan sekolah atau makanan. Paling tidak mereka bisa beli susu dan telur 1 minggu 1 kali. Susu 1 kaleng untuk 10 hari,? 2 hari sekali bisa beli 1 telur. Selama 30 hari bisa makan telur 15 buah dan 3 kaleng susu, kan cukup. Anak-anaknya bisa sehat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kegiatan yang dilaksanakan tersebut untuk berbagi kebahagiaan kepada adik-adik kita khususnya mereka yang memerlukan uluran tangan dari kita yang sudah mempunyai kelebihan. Targetnya bisa berbagi lebih banyak lagi kepada anak yatim jika saja semakin banyak pula yang peduli terhadap kegiatan tersebut," ujar Penggagas GPS, Bayu saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Bayu menjelaskan sebelum penyerahan bantuan ke sepuluh anak yatim tersebut terlebih dahulu dibukakan buku tabungan di Bank Kalbar. PembuAtan buku tabungan sudah selesai dan saat ini sebagian sudah diserahkan ke penerima
"Kembali, saya bersama rekan - rean di GPS? ingin orang? lain bisa tersenyum dari hal sederhana yang kita lakukan. Untuk kegiatan sekarang khususnya bisa membuat anak yatim sedikit tersenyum," papar dia.
Ia memaparkan?sepuluh anak yatim penerima tersebut terdiri dari 4 orang? siswa SD, 2 orang siswa SMP? 4 orang SMA. Ia berharap penerima bisa memanfaatkan secara maksimal bantuan yang datang dari gerakan pemuda dan masyarakat untuk membantu sesama.
"Semoga dengan adanya bantuan seperti ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh adik-adik kita yang sangat membutuhkan khususnya untuk biaya sekolah, jajan sehari-hari dan lain sebagainya. Senyum mereka ialah kebahagiaan kita merupakan moto yang selalu dipegang oleh GPS," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sambas, Hairiah menjelaskan bahwa melalui program yang dinisiasi oleh GPS tersebut memberikan contoh kepada masyarakat semua bahwa siapapun bisa andil dan harus peduli kepada sesama.
"Jalau saja ada 10 orang yang berbuat sama maka ada anak yatim 100 orang yang bisa terbantu untuk kebutuhan sekolah atau makanan. Paling tidak mereka bisa beli susu dan telur 1 minggu 1 kali. Susu 1 kaleng untuk 10 hari,? 2 hari sekali bisa beli 1 telur. Selama 30 hari bisa makan telur 15 buah dan 3 kaleng susu, kan cukup. Anak-anaknya bisa sehat," kata dia.
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018