Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Pemkab Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, telah membangun beberapa PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) untuk mengaliri listrik sejumlah desa di kabupaten itu.

"Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp3 miliar per titik untuk pembangunan pembangkit listrik atau PLTMH guna memasok tenaga listrik di sejumlah desa di Kapuas Hulu," kata Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir saat dihubungi di Kapuas Hulu, Kamis.

Ia menjelaskan, PLTMH tersebut termasuk di Desa Bungan, Tanjung Lokang, Belatung yang sudah teraliri listrik selama 24 jam.

"Beberapa desa tersebut saat ini sudah dibangun PLTMH sehingga sudah bisa teraliri listrik selama 24 jam, termasuk yang paling jauh di Desa Tanjung Lokang," ungkapnya.

Nasir menambahkan, data Pemkab Kapuas Hulu, hingga saat ini tercatat masih sebanyak 72 desa di kabupaten itu yang masih belum mendapat pasokan listrik dari PLN.

Ia menyatakan, karena masih banyaknya desa yang belum teraliri listrik, maka pihaknya memprioritaskan bagi desa yang memang paling prioritas, seperti jaraknya jauh dari jaringan PLN terdekat.

 "Alhamdulillah untuk tahun 2018, sebanyak tujuh desa di Kapuas Hulu mendapat bantuan program LTSHE (lampu tenaga surya hemat energi), sehingga masyarakat kami sangat terbantu dengan adanya program tersebut," katanya.

 "Kalau desa tersebut jarak dengan jaringan listrik PLN terdekat hanya sekitar tiga kilometer misalnya, maka akan diusahakan bisa teraliri listrik dari PLN, sementara yang memang sangat jauh bisa diberikan bantuan program LTSHE tersebut," ungkapnya.

Data Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, mencatat tahun 2018, ada tiga kabupaten di Kalbar yang mendapat bantuan program LTSHE, yakni Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak tujuh desa atau sebanyak 957 KK; kemudian di Landak sebanyak dua desa atau sebanyak 494 KK; dan Kabupaten Sintang sebanyak enam desa atau sebanyak 987 KK.Budi Suyanto
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018