Pontianak (Antaranews Kalbar) - Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie meyakini pembangunan fisik bandar udara (bandara) di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan, akan dimulai pada 2019.

"Untuk pembebasan lahan bandara yang dulu masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemkot Singkawang, sekarang sudah hampir selesai, di mana lahan seluas 106 hektare sudah diselesaikan dan sisanya kami titip di Pengadilan Negeri Singkawang secara konsinyasi," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Jumat.

Ia mengatakan, perkembangan ini akan mempercepat Pemerintah Kota Singkawang dalam proses pembangunan bandara.

"Sertifikat tanah dari hasil ganti rugi itu juga akan kami bawa ke Menteri Perhubungan. Jadi doakan saja ya," ujarnya.

Pada 2019, katanya, sebenarnya bukan target lagi, tapi memang sudah harus dilakukan pembangunan. "Segala perjuangan sudah kami lakukan bahkan sejak saya masih menjadi Ketua DPRD Singkawang," ungkapnya.

Bahkan untuk memuluskan pembangunan bandara di Kota Singkawang, dirinya pun sudah memerintahkan Dinas PUPR Singkawang untuk turun ke lapangan guna merencanakan sarana dan prasarana untuk menuju lokasi bandara.

"Hal ini sudah dilakukan sebelum saya dilantik sebagai Wali Kota Singkawang, sudah saya minta mereka untuk turun merencanakan itu. Yang penting pembebasan lahannya dulu," katanya.

Secara terpisah, mantan Wali Kota Singkawang, Awang Ishak menginginkan rencana pembangunan bandara di Kota Singkawang terus berlanjut pada masa kepemimpinan Tjhai Chui Mie.

 "Siapapun yang jadi Wali Kota Singkawang rencana pembangunan bandara tidak boleh putus tapi harus berkesinambungan," katanya.

Alasan kuat mengapa Bandara Singkawang harus jadi, kata Awang, karena sebanyak 35 ribu orang Singkawang, Bengkayang, dan Sambas ada di Taiwan. Kemudian, 20 ribuan orang Singkawang, Bengkayang dan Sambas ada di Pulau Jawa.

Alasan lainnya, posisi antara Pelabuhan Pantai Kijing dengan Bandara Singkawang merupakan lokasi yang strategis untuk Indonesia bagian barat.

"Jadi Mempawah dengan Singkawang adalah jantungnya Indonesia bagian barat, kepada Gubernur Kalbar buka kawasan industri di antara kedua wilayah ini," ujarnya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018