Putussibau (Antaranews Kalbar) - Banjir melanda sejumlah daerah di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia. Tepatnya di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu wilayah Kalimantan Barat.
Banjir terjadi sejak Minggu (11/11) pagi dengan kedalaman rata - rata sekitar setengah meter, yang disebabkan meluapnya Sungai Badau karena curah hujan yang cukup tinggi.
" Banjir memang masih merendam dataran rendah di Badau dan sempat merendam pemukiman warga namun sudah mulai surut," kata Camat Badau, Adenan ketika dihubungi Antara, Minggu malam.
Adenan mengatakan sejumlah titik yang terendam banjir yaitu lapangan bola Badau, depan Kantor Urusan Agama (KUA) Badau, daerah Badau Hilir dan Badau Tengah.
" Biasanya banjir itu tidak lama, hanya karena luapan air sungai akibat hujan," ujar Adenan.
Sementara itu, Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan atau Pamtas Batalyon Infanteri 320 Badak Putih, Letkol Infantri Imam Wicaksana juga membenarkan adanya banjir di Kecamatan Badau disejumlah dataran rendah.
" Kurang lebih 100 rumah terdampak banjir dan sejumlah rumah di tepi sungai terendam, namun air mulai surut dibandingkan dengan kondisi tadi siang," jelas Letnan Kolonel Imam Wicaksana .
Menyikapi banjir tersebut, Imam mengatakan TNI selalu siap apabila diminta untuk membantu evakuasi warga, namun sampai saat ini masyarakat masih bisa bertahan dan tidak ada yang mengungsi, karena air berangsur surut.
" Kami selalu monitor dan siap jika diminta untuk diperbantukan untuk membantu masyarakat yang kebanjiran," kata Imam.
Dirinya mengimbau masyarakat di Kecamatan Badau agar selalu waspada terhadap kemungkinan bencana alam seperti banjir dan untuk proaktif menyampaikan apabila ada perkembangan banjir yang cukup besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Banjir terjadi sejak Minggu (11/11) pagi dengan kedalaman rata - rata sekitar setengah meter, yang disebabkan meluapnya Sungai Badau karena curah hujan yang cukup tinggi.
" Banjir memang masih merendam dataran rendah di Badau dan sempat merendam pemukiman warga namun sudah mulai surut," kata Camat Badau, Adenan ketika dihubungi Antara, Minggu malam.
Adenan mengatakan sejumlah titik yang terendam banjir yaitu lapangan bola Badau, depan Kantor Urusan Agama (KUA) Badau, daerah Badau Hilir dan Badau Tengah.
" Biasanya banjir itu tidak lama, hanya karena luapan air sungai akibat hujan," ujar Adenan.
Sementara itu, Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan atau Pamtas Batalyon Infanteri 320 Badak Putih, Letkol Infantri Imam Wicaksana juga membenarkan adanya banjir di Kecamatan Badau disejumlah dataran rendah.
" Kurang lebih 100 rumah terdampak banjir dan sejumlah rumah di tepi sungai terendam, namun air mulai surut dibandingkan dengan kondisi tadi siang," jelas Letnan Kolonel Imam Wicaksana .
Menyikapi banjir tersebut, Imam mengatakan TNI selalu siap apabila diminta untuk membantu evakuasi warga, namun sampai saat ini masyarakat masih bisa bertahan dan tidak ada yang mengungsi, karena air berangsur surut.
" Kami selalu monitor dan siap jika diminta untuk diperbantukan untuk membantu masyarakat yang kebanjiran," kata Imam.
Dirinya mengimbau masyarakat di Kecamatan Badau agar selalu waspada terhadap kemungkinan bencana alam seperti banjir dan untuk proaktif menyampaikan apabila ada perkembangan banjir yang cukup besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018