Pontianak (Antaranews Kalbar) - Jika ingin mencari alternatif wisata lain saat berkunjung ke Pontianak, Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) adalah salah satu jawabannya, akan lebih menyenangkan apabila berangkat bersama dengan sahabat yang sama-sama pecinta petualangan.
Berada di perbatasan Ketapang dan Kayon Utara, kawasan konservasi alam ini terbentang di beberapa kecamatan. Mulai dari Matan Hilir Utara, Simpang Hilir, Sukadana, Sandai, dan Nanga Tayap. Dengan luas mencapai sekitar 90.000 hektare, taman nasional ini menjadi habitat bagi beragam flora dan fauna. Keanekaragaman hayati inilah yang harus dijaga dan dilestarikan siapa saja.
Untuk menuju Taman Nasional Gunung Palung, anda harus menempuh perjalanan panjang. Dari Pontianak, bisa menggunakan jalur udara (sekitar 1 jam penerbangan) untuk tiba di Ketapang. Dari Ketapang, anda berangkat ke Teluk Melano melalui jalur darat selama 2 jam. Lalu, lanjutkan perjalanan kembali ke kawasan taman nasional dengan long boat selama 6 jam.
Meski perjuangan menuju ke sana berat, semua akan terbayar lunas begitu anda tiba di kawasan ini. Berikut lima alasan mengapa anda harus bertualang ke Taman Nasional Gunung Palung.
TNGP memiliki ekosistem paling lengkap di Indonesia, dan keberadaan Taman Nasional Gunung Palung di wilayah Kalimantan Barat memiliki peranan penting. Kawasan ini merupakan taman nasional dengan ekosistem terlengkap di Indonesia. Hampir semua jenis ekosistem bisa dijumpai di sini, mulai dari hutan bakau, hutan rawa air tawar, hutan rawa, hutan tropis, dan hutan pegunungan. Dalam satu area saja, anda akan menjumpai beragam flora dan fauna unik.
Kemudian, TNGP menjadi rumah bagi sekitar 2.000 orang utan, dan sekitar 65 persen kawasan ini merupakan hutan primer yang jauh dari jangkauan aktivitas manusia, sehingga menjadi habitat alami bagi banyak hewan dan tumbuhan. Salah satunya, menjadi rumah bagi sekitar 2.000 orang utan. Anda dapat menemukan mereka di area hutan rawa gambut, hutan pegunungan, dan hutan dataran rendah. TNGP selalu didatangi para peneliti yang bekerja keras mendokumentasikan kehidupan primata ini di habitat aslinya.
Kemudian, "penduduk" mayoritas TNGP adalah bekantan, hewan endemik Pulau Kalimantan. Populasinya terbesar dibandingkan dengan spesies fauna lainnya. Hewan primata berhidung panjang ini bisa anda amati di tepian sungai hutan mangrove dan hutan rawa gambut. Di mana ada sumber makanan, di situlah para bekantan ini hidup berkelompok dan tinggal mendekati sumber makanannya.
Jika Anda tidak punya waktu banyak menjelajahi hutan TNGP, datang saja ke beberapa lokasi wisata yang terbuka untuk umum. Beberapa yang cukup populer antara lain, jalur pendakian Lubuk Baji, Desa Sedahan Jaya, Sukadana; kemudian Sungai Matan di Batu Barat, Simpang Hilir; Pantai Pulau Datok di Gunung Peramas, Sukadana; Air Terjun Riam Berasap di hulu Sungai Siduk, Desa Riam Berasap Jaya.
Kemudian, di kawasan TNGP, ada sekitar 450 spesies flora dengan ekosistem yang beragam. Anda bisa menemukan ragam tumbuhan berkayu, misalnya koompasia, shorea, dan dipterocarpus. Aneka tumbuhan tidak berkayu juga bisa ditemui dengan mudah, seperti paku-pakuan, efifit, dan lumut-lumutan. Satu hal yang menarik, pohon-pohon di TNGP dapat tumbuh menjulang hingga mencapai tinggi sekitar 60 meter. Siklus alam selalu terjaga, pepohonan muncul dari tunas, bertumbuh, hingga mati secara bergiliran.
Nah, lima alasan tadi semakin memperkuat mengapa anda harus bertualang ke TNGP. Untuk itu, segera meluncur ke website Airy. Di sini Anda bisa mendapatkan tiket dengan harga murah menuju Pontianak, termasuk tiket pesawat murah Xpress Air . Jangan lupa ajak sahabat anda untuk menjelajahi keindahan TNGP bersama-sama, semoga petualangan anda menyenangkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Berada di perbatasan Ketapang dan Kayon Utara, kawasan konservasi alam ini terbentang di beberapa kecamatan. Mulai dari Matan Hilir Utara, Simpang Hilir, Sukadana, Sandai, dan Nanga Tayap. Dengan luas mencapai sekitar 90.000 hektare, taman nasional ini menjadi habitat bagi beragam flora dan fauna. Keanekaragaman hayati inilah yang harus dijaga dan dilestarikan siapa saja.
Untuk menuju Taman Nasional Gunung Palung, anda harus menempuh perjalanan panjang. Dari Pontianak, bisa menggunakan jalur udara (sekitar 1 jam penerbangan) untuk tiba di Ketapang. Dari Ketapang, anda berangkat ke Teluk Melano melalui jalur darat selama 2 jam. Lalu, lanjutkan perjalanan kembali ke kawasan taman nasional dengan long boat selama 6 jam.
Meski perjuangan menuju ke sana berat, semua akan terbayar lunas begitu anda tiba di kawasan ini. Berikut lima alasan mengapa anda harus bertualang ke Taman Nasional Gunung Palung.
TNGP memiliki ekosistem paling lengkap di Indonesia, dan keberadaan Taman Nasional Gunung Palung di wilayah Kalimantan Barat memiliki peranan penting. Kawasan ini merupakan taman nasional dengan ekosistem terlengkap di Indonesia. Hampir semua jenis ekosistem bisa dijumpai di sini, mulai dari hutan bakau, hutan rawa air tawar, hutan rawa, hutan tropis, dan hutan pegunungan. Dalam satu area saja, anda akan menjumpai beragam flora dan fauna unik.
Kemudian, TNGP menjadi rumah bagi sekitar 2.000 orang utan, dan sekitar 65 persen kawasan ini merupakan hutan primer yang jauh dari jangkauan aktivitas manusia, sehingga menjadi habitat alami bagi banyak hewan dan tumbuhan. Salah satunya, menjadi rumah bagi sekitar 2.000 orang utan. Anda dapat menemukan mereka di area hutan rawa gambut, hutan pegunungan, dan hutan dataran rendah. TNGP selalu didatangi para peneliti yang bekerja keras mendokumentasikan kehidupan primata ini di habitat aslinya.
Kemudian, "penduduk" mayoritas TNGP adalah bekantan, hewan endemik Pulau Kalimantan. Populasinya terbesar dibandingkan dengan spesies fauna lainnya. Hewan primata berhidung panjang ini bisa anda amati di tepian sungai hutan mangrove dan hutan rawa gambut. Di mana ada sumber makanan, di situlah para bekantan ini hidup berkelompok dan tinggal mendekati sumber makanannya.
Jika Anda tidak punya waktu banyak menjelajahi hutan TNGP, datang saja ke beberapa lokasi wisata yang terbuka untuk umum. Beberapa yang cukup populer antara lain, jalur pendakian Lubuk Baji, Desa Sedahan Jaya, Sukadana; kemudian Sungai Matan di Batu Barat, Simpang Hilir; Pantai Pulau Datok di Gunung Peramas, Sukadana; Air Terjun Riam Berasap di hulu Sungai Siduk, Desa Riam Berasap Jaya.
Kemudian, di kawasan TNGP, ada sekitar 450 spesies flora dengan ekosistem yang beragam. Anda bisa menemukan ragam tumbuhan berkayu, misalnya koompasia, shorea, dan dipterocarpus. Aneka tumbuhan tidak berkayu juga bisa ditemui dengan mudah, seperti paku-pakuan, efifit, dan lumut-lumutan. Satu hal yang menarik, pohon-pohon di TNGP dapat tumbuh menjulang hingga mencapai tinggi sekitar 60 meter. Siklus alam selalu terjaga, pepohonan muncul dari tunas, bertumbuh, hingga mati secara bergiliran.
Nah, lima alasan tadi semakin memperkuat mengapa anda harus bertualang ke TNGP. Untuk itu, segera meluncur ke website Airy. Di sini Anda bisa mendapatkan tiket dengan harga murah menuju Pontianak, termasuk tiket pesawat murah Xpress Air . Jangan lupa ajak sahabat anda untuk menjelajahi keindahan TNGP bersama-sama, semoga petualangan anda menyenangkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018