Pontianak (Antaranews Kalbar) - Polres Bengkayang, Kalimantan Barat pada operasi lilin yang digelar 23 Desember 2018 - 1 Januari 2019 siap mengerahkan 220 personelnya dalam rangka pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru.

 "Personel tersebut terdiri dari 30 anggota Polres, 100 personel penebalan dan 130 personil Polsek. Dari 220 personel akan terbagi di berbagai tempat yakni dua posko keamanan, 71 buah gereja, 1 terminal, 4 pusat belanja dan 7 buah objek wisata yang ada di Kabupaten Bengkayang," ujar Kapolres Bengkayang, AKBP Yos Guntur Yudi Fauris Susanto saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.

Ia menjelaskan untuk kesiapan personel terlebih dilakukan Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin 2018, Jumat (21/12) di Halaman Mapolres Bengkayang.

"Apel yang dilakukan merupakan momentum penting untuk ?meninjau kesiapsiagaan personel, melakukan pengecekan sarana dan prasarana pengamanan serta guna memperkuat soliditas para pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengamanan Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019," kata dia.

Ia memaparkan bahwa situasi menjelang dan saat perayaan Natal dan pergantian tahun merupakan momen yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga, karena diiringi pula dengan penetapan libur nasional.

"Realitas ini memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan bermasyarakat seperti terjadinya peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, mobilitas moda transportasi, serta peningkatan permintaan terhadap kebutuhan pokok khususnya bahan pangan. Kondisi ini memunculkan potensi kerawanan yang harus menjadi perhatian kita bersama," jelasnya.

Oleh karena itu, AKBP Yos Guntur Yudi Fauris Susanto meminta seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan konsolidasi bersama sembari mengecek kesiapan?pengamanan, serta menyamakan persepsi, agar pengamanan dapat berjalan dengan lancar.

"Soliditas dan sinergisitas yang baik di antara para pemangku kepentingan, menjadi salah satu kunci utama yang harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan," ucapnya.

Kapolres juga menyampaikan dalam kaitan tersebut, Polri bersama segenap jajaran TNI dan stakeholders terkait lainnya, menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi ?Lilin 2018?, yang melibatkan 167.783 personel pengamanan tersebar di seluruh Indonesia.

"Selain itu, Polri juga ?telah menginventarisir beberapa potensi kerawanan di antaranya kejahatan konvensional yang meresahkan

masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping Ormas dan aksi intoleransi, kecelakaan moda transportasi baik darat, laut, maupun udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan, serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas,, dan masih banyak kejahatan konvensional lainnya," jelas dia.

Menurutnya guna meningkatkan keamanan personel di lapangan, perlu diterapkan "buddy system" dan peningkatan kewaspadaan personel. Terhadap potensi aksi sweeping oleh Ormas tertentu, perlu dilakukan imbauan kepada para tokoh Ormas agar tidak melakukan upaya sweeping, melainkan melaporkannya kepada ?pihak kepolisian.

Sedangkan dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan kata Kapolres, yang banyak dipengaruhi oleh kelancaran suplai dan distribusi, ia menekankan seluruh jajaran terus melakukan pendampingan dan operasi pasar.?

"Saya menekankan agar seluruh jajaran terus melakukan kegiatan pendampingan dan operasi pasar secara bersama dengan seluruh instansi terkait. Jika perlu, lakukan penegakan hukum secara tegas terhadap para pelaku penimbunan, monopoli, dan mafia pangan secara tepat, yang tidak menimbulkan dampak kontra produktif," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018