Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengaku senang melihat kesibukan umat Kristiani dalam mempersiapkan Natal seperti menghias pohon natal, memutar lagu-lagu rohani serta menyiapkan makanan dan kue-kue dengan suka cita.
    "Saya senang melihat Saudara-saudara Kristiani-ku mempersiapkan segalanya dengan suka cita. Kesibukan ini mengingatkan saya pada Idul Fitri, meski dengan cara yang berbeda," kata Muhaimin Iskandar dalam rilisnya menyambut Natal dan Tahun Baru.
    Menurut dia, semua hari besar agama sesungguhnya adalah semacam langkah pulang bagi pemeluknya. "Ini sebuah perjalanan spiritual, personal sekaligus sosial ke dalam diri sendiri. Saling berdoa dan mendoakan, memaafkan dan dimaafkan, mari saling mengasihi," ungkap Muhaimin.
    Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar, juga meminta kita untuk mendoakan Indonesia agar selalu damai dan maju.
    "Kepada para pastor dan pendeta yang memimpin ibadah, mari kita doakan Indonesia. Semoga kasih, suka cita dan damai sejahtera dikucurkan Allah Tuhan Yang Maha Baik kepada kita semua, dalam situasi seberat apa pun," ujarnya.
    Ia melanjutkan, semoga sebagai bangsa yang besar dan kompleks, Allah selalu berkenan memberi bangsa Indonesia kekuatan untuk saling percaya. "Kita butuh lebih banyak suka cita, agar bisa menerima perbedaan dengan gembira dan lebih tenang. Apakah itu perbedaan pilihan politik, agama, adat, pemikiran, ataupun karakter," tegas Cak Imin.
    "Selamat Natal dan Tahun Baru saya ucapkan kepada seluruh keluarga Kristiani di negeri ini. Beribadahlah dalam damai bersama orang-orang yang kita cintai. Mari kembali ke fitrah diri, menjauhkan banyak prasangka dan kekuatiran. Dengan doa kita, Insya Allah negeri ini akan baik-baik saja. Kita tentu bekerja keras menjaga negeri ini dan rakyatnya. Namun selebihnya, percayakan saja kepada Allah. Karena Allah adalah jalan, kebenaran, dan hidup rakyat Indonesia," jelas Cak Imin.
    Hal yang sama juga disampaikan oleh Daniel Johan, anggota DPR RI dapil Kalbar agar perbedaan tidak menghalangi kita untuk erat bersaudara.
    "Indonesia itu besar karena kebhinekaannya, meski sangat beragam tapi kental dengan persaudaraan. Saya merasakan hal itu selama keliling ke desa-desa di Kalbar. Terakhir desa ke-962, Desa Sungai Deras," kata Daniel
    Meski dalam banyak hal terdapat perbedaan, termasuk dalam pilihan politik, kita tetap saling mendoakan.
    "Kemanusiaan jauh lebih tinggi dari urusan politik. Itulah kekuatan Indonesia, kekuatan Kalbar. Membangun Indonesia harus dilakukan secara bersama-sama dan gotong royong dari semua pihak," ungkap Daniel.
    "Bergembiralah, saudaraku. Seperti Allah menggembirakan Maryam saat ia mengandung anaknya, Al Masih Isa, dulu. Sebagaimana juga warga bergembira dalam menyambut setiap hari raya Idul Fitri, Natal, dan Imlek dengan saling bersilaturahmi dan maaf-memaafkan lahir batin," tutup Daniel

Pewarta: Rilis

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018