Putussibau (Antaranews Kalbar) - Harga ayam potong di pasar pagi Putussibau, Kapuas Hulu sehari menjelang Hari Raya Natal mencapai Rp60 ribu/kg.
"Ayam potong mahal dari Rp45 ribu/kg kemudian naik Rp50 ribu/kg dan sekarang sudah Rp60 ribu/kg," kata seorang warga Putusibau, Marianti (35) ditemui Antara, di Pasar Pagi Putusibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Senin.
Dikatakan Maraianti, memang setiap menghadapi atau menjelang hari raya harga kebutuhan pokok dan daging ada kenaikan, namun untuk ayam potong baru kali ini hingga Rp60 ribu.
Mahalnya ayam potong itu bukan tidak menjadi keluhan, namun tidak ada langkah dari pemerintah mengatasi persoalan itu.
"Mau tidak mau ya di beli meskipun mahal, percuma kita mengadu kemana juga tidak tahu, nanti justru pemerintah bilang stok ayam cukup, tapi justru harganya mahal," kata Marianti.
Hal senada dikatakan, Riski (39) yang juga warga Putussibau, bahwa selama ini para pedagang sepeti aji mumpung, kontrol dari pemerintah hanyalah seremonial saja.
"Berbagai pihak turun kepasar, hanya sebatas menanyakan harga namun solusinya tidak ada, tetap saja harga sembako dan daging ayam mahal," kesal Riski.
Sementara itu, seorang pedagang ayam potong Pasar Pagi Putusibau, Ayu (29) menjelaskan kenaikan harga ayam itu bukan karena tidak ada dasar, tetapi memang mereka (pedagang) membeli dari peternakan juga sudah mahal, bahkan didatangkan dari luar Kapuas Hulu.
"Jika ternak ayam Kapuas Hulu mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, saya yakin harga ayam potong tidak semahal sekarang," jelas Ayu.
Diakui Ayu, beberapa hari lalu ada petugas pemerintahan datang menanyakan kenaikan harga ayam potong dan kami jelaskan sesuai kondisi yang ada sulitnya mendapatkan ayam dari peternakan di Kapuas Hulu.
"Jadi kenaikan harga sampai Rp60 ribu/kg itu terjadi sudah ada sekitar empat hari, karena memang ayam potong didatangkan dari peternakan luar Kapuas Hulu," kata Ayu.
Terkait kenaikan harga ayam potong tersebut, Dinas Perdagangan Kapuas Hulu belum bisa dimintai keterangan, secara resmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Ayam potong mahal dari Rp45 ribu/kg kemudian naik Rp50 ribu/kg dan sekarang sudah Rp60 ribu/kg," kata seorang warga Putusibau, Marianti (35) ditemui Antara, di Pasar Pagi Putusibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Senin.
Dikatakan Maraianti, memang setiap menghadapi atau menjelang hari raya harga kebutuhan pokok dan daging ada kenaikan, namun untuk ayam potong baru kali ini hingga Rp60 ribu.
Mahalnya ayam potong itu bukan tidak menjadi keluhan, namun tidak ada langkah dari pemerintah mengatasi persoalan itu.
"Mau tidak mau ya di beli meskipun mahal, percuma kita mengadu kemana juga tidak tahu, nanti justru pemerintah bilang stok ayam cukup, tapi justru harganya mahal," kata Marianti.
Hal senada dikatakan, Riski (39) yang juga warga Putussibau, bahwa selama ini para pedagang sepeti aji mumpung, kontrol dari pemerintah hanyalah seremonial saja.
"Berbagai pihak turun kepasar, hanya sebatas menanyakan harga namun solusinya tidak ada, tetap saja harga sembako dan daging ayam mahal," kesal Riski.
Sementara itu, seorang pedagang ayam potong Pasar Pagi Putusibau, Ayu (29) menjelaskan kenaikan harga ayam itu bukan karena tidak ada dasar, tetapi memang mereka (pedagang) membeli dari peternakan juga sudah mahal, bahkan didatangkan dari luar Kapuas Hulu.
"Jika ternak ayam Kapuas Hulu mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, saya yakin harga ayam potong tidak semahal sekarang," jelas Ayu.
Diakui Ayu, beberapa hari lalu ada petugas pemerintahan datang menanyakan kenaikan harga ayam potong dan kami jelaskan sesuai kondisi yang ada sulitnya mendapatkan ayam dari peternakan di Kapuas Hulu.
"Jadi kenaikan harga sampai Rp60 ribu/kg itu terjadi sudah ada sekitar empat hari, karena memang ayam potong didatangkan dari peternakan luar Kapuas Hulu," kata Ayu.
Terkait kenaikan harga ayam potong tersebut, Dinas Perdagangan Kapuas Hulu belum bisa dimintai keterangan, secara resmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018