Pontianak (Antaranews Kalbar) - Para siswa SD Negeri 16 Gun Jemak, yang terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, KalimamKal Barat, setiap hari harus berjuang menyeberangi sungai berarus deras untuk tiba di sekolah dengan dibantu Satgas Pamtas Yonif 511/DY.

"Jika musim hujan begini arus memang sedang deras. Jadi anggota kami membantu menyeberangkan anak-anak itu. Khawatirnya kalau tidak diseberangkan mereka bisa hanyut, karena arusnya cukup deras," ungkap Dansatgas Pamtas Yonif 511/DY, Letkol Inf Jadi, saat dihubungi di Sanggau, Jumat.

Ia menambahkan, para prajurit TNI dari Yonif 511/DY tersebut terkadang harus menggendong siswa agar tidak terseret arus yang mengalir cukup deras.

Jadi melanjutkan, di Dusun Gun Jemak ada SD yang memiliki ruang kelas dari Kelas 1 sampai kelas 6, sedangkan di Dusun Gun Tembawang ada SD dari kelas 1 sampai dengan kelas 3.

"Anak-anak Gun Tembawang yang akan melanjutkan kelas 4 sampai dengan kelas 6 harus ke Dusun Gun Jemak dengan menyeberangi sungai tersebut," jelasnya.

Menurut Jadi, para siswa ini tak punya pilihan lain karena akses satu-satunya untuk pulang dan pergi ke sekolah hanyalah sungai. Sementara di sungai itu tidak ada jembatan.

Saat hujan deras dan sungai meluap, para siswa ini kadang meliburkan diri karena sungai itu tidak bisa diarungi lagi. Tak hanya anak-anak tersebut, warga yang berada di seberang sungai pun ikut terisolasi.

"Menyeberangkan anak-anak itu memang bukan tugas kami, tapi sebagai bagian dari masyarakat ditempat kami bertugas ada sisi kemanusiaan dan kepedulian yang mesti kami kedepankan. Apalagi mereka itu generasi penerus bangsa yang nanti akan ikut memajukan perbatasan," tutur dia.

Atas kondisi tersebut, Jadi berharap pemerintah memberikan perhatian khusus kepada masyarakat di wilayah tersebut.

"Yang dibutuhkan masyarakat di sana saat ini akses jalan dan jembatan, fasilitas sekolah yang memadai, kesejahteraan guru dan fasilitas serta personel kesehatan," ujar dia.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019