Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menegaskan masyarakat harus bisa lebih jeli memandang peluang usaha, untuk meningkatkan pendapatan dan kebutuhan keluarga.

"Dari sisi usaha, UKM merupakan penopang usaha dimana peluang-peluang usaha yang ada sangat besar. Dan ini harus ditangkap oleh masyarakat, untuk meningkatkan pendapatan dan ekonomi keluarga," kata Sutarmidji usai menghadiri kegiatan Talkshow Fastabiqul Khoirot untuk membangun ekonomi umat di Bank Indonesia Kalbar, Selasa.

Menurutnya, banyak peluang usaha yang ada dan tidak memerlukan modal terlalu besar namun untung sangat besar, seperti olahan makanan, pengolahan limbah dan sampah, serta produk kerajinan lainnya yang jika ditekuni, maka bisa mendapatkan penghasilan yang besar bagi pelaku usaha.

"Sekarang tinggal bagaimana kita menangkap peluang itu. Mau atau tidak, dan sungguh-sungguh, tentu hasilnya akan kembali kepada kepada pelaku usaha itu sendiri," tuturnya.

Dia mencontohkan, untuk pengolahan sampah, saat ini seharusnya bukan menjadi masalah lingkungan, namun justru menjadi peluang usaha baru yang bisa dijalankan oleh orang-orang yang kreatif dan memiliki kemauan besar untuk mendapatkan keuntungan dari sana.

"Belum lagi pemanfaatan kelapa, dimana daerah kita sangat banyak sekali kelapa yang bisa dimanfaatkan untuk usaha. Kelapa itu, dari akar sampai ujung daun, semua memiliki nilai ekonomi, tinggal bagaimana kita mengolahnya untuk menghasilkan uang," katanya.

Hanya saja, katanya permasalahannya, saat ini adalah pengolahannya, kemudian industri hilirnya yang perlu dibenahi.

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu menambahkan, berbicara mengenai ekonomi syariah, diharapkan masyarakat tidak terpaku pada aturan yang ada.

"Kita harus bisa memandang manfaat dari perkembangan zaman yang ada. Contoh, jika kita berbicara mengenai bunga bank, dalam Islam itu ada empat pandangan yang masing-masing punya landasan yang kuat terkait hal itu," kata Sutarmidji.

Semua itu, lanjutnya, tergantung pada niat, jika niat kita baik, tentu hasilnya baik juga. Sebaliknya, jika niat kita tidak baik, tentu apa yang kita dapatkan tidak baik.

"Terkait hukum Islam, itu sudah ditentukan aturannya, tinggal dijalankan saja dengan berpedoman pada Al Quran, Hadist serta Ijma dan Qiyas," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019