Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta PT. Angkasa Pura II dalam peningkatan fasilitas pendukung Bandara Internasional Supadio harus memiliki ciri khas daerah.

"Dengan adanya ciri khas daerah tersebut bisa menarik para penumpang yang datang maupun pergi ke provinsi Kalbar, bisa terkenang," kata Sutarmidji saat menghadiri peluncuran pekerjaan perpanjangan runway dan peningkatan fasilitas pendukung bandara internasional Supadio- Pontianak, di Kubu Raya, pada hari Senin.

Menurutnya, bangunan penunjang fasilitas lengkapnya bandara harus punya ciri khas daerah misalnya terminal penumpang mencerminkan daerah lokal.

"Jangan sampai sama dan jangan pula tidak ada yang menarik, orang yang datang dan pergi mudah terkenang dengan Kalbar," tuturnya.

Selain bangunan fasilitas penunjang bandara, Sutarmidji juga berharap fasilitas dan kebersihan dari tempat buang air di bandara udara harus bagus dan bersih agar demi kenyamanan penumpang yang datang ke Bandara Supadio Pontianak.

"Satu yang harus diperhatikan di seluruh bandara baik bandara domestik dan internasional yaitu toilet. Hampir semua penumpang pasti ke toilet jadi fasilitas di toilet itu harus diperhatikan, biar bersih dan bagus itu semuanya demi memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpang," katanya.

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu juga melihat, topografi antara Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya yang daerahnya memiliki ketinggian hanya sekitar 0,2 sampai 1,2 meter di atas permukaan laut.

Baca juga: Panjang landasan pacu meningkatkan jumlah penumpang
Baca juga: Landasan pacu bandara Supadio Pontianak diperpanjang 3.000 meter
Baca juga: Landasan Pacu Bandara Supadio Mendesak Diperpanjang

Sehingga apabila terjadinya pasang laut setinggi satu meter masuk ke sungai kapuas kemudian ditambah dengan hujan mengakibatkan Sungai Kapuas meluap dan ini menjadi perhatian khusus bagi penyedia jasa layanan bandara udara.

Menurut dia, yang harus menjadi perhatian bagi pengelola bandara adalah, daerah resapan di sekitar bandara ini sangat bagus karena lahan yang untuk resapan air itu bagus.

"Masalahnya tinggal ketinggian antara saluran primer yang ada di muara sungai dan saluran sekunder yang nyambungnya kemudian saluran tersier yang ada di lingkungan itu, yang harus dihitung ketinggiannya untuk rekayasa engginering," katanya.

Dengan adanya penambahan panjang landasan pacu tersebut, Sutarmidji berharap dalam waktu dekat, Bandara Supadio sudah bisa menjadi embarkasih bagi jemaah haji, sehingga tidak perlu lagi transit ke Batam.

"Makanya, kami selaku pemerintah provinsi sangat mendukug penambahan panjang landasan pacu ini, agar ke depan bisa di darati oleh pesawat berbadan lebar. Dengan demikian, jemaah haji kita tidak perlu lagi transit di Batam," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019