Sintang (Antaranews Kalbar) - Puluhan siswa SMPN 8 Sepauk, di Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, setiap hari kerap harus berbalur lumpur sebelum tiba di sekolah.

Salah satunya Popi Lakori. Ia siswi Kelas IX SMPN 8 Sepauk, yang dalam satu minggu terakhir harus menginap di SP 5.

"Jalannya sangat rusak, padahal jarak dari rumah ke sekolah sekitar empat kilometer saja," katanya. Ia sendiri tinggal di SP 4 Kecamatan Sepauk. SP adalah satuan permukiman dalam satu kawasan transmigrasi.

Baca juga: Masyarakat Binjai Hulu Keluhkan Jalan Rusak ke Sutarmidji

Ia biasanya dari rumah menggunakan sepeda motor berangkat pukul 05.30 WIB dan tiba di sekolah sekitar pukul 07.30 WIB.

"Biasa ketemu teman di jalan, bantu mendorong karena sepeda motornya ambles atau tidak mampu melewati jalan yang rusak, jadi jam 07.30 baru tiba di sekolah," ujarnya.

Ia mengaku sudah terbiasa terjatuh di jalanan berlumpur saat perjalanan ke sekolah sehingga risikonya seragam menjadi basah. Ia harus membersihkan lumpur yang menempel di seragamnya terlebih dahulu sebelum ikut pelajaran.

Baca juga: Jalan rusak hambat pendaftaran siswa baru SMPN 8 Sepauk

"Sekarang bawa beras sama minta uang tambahan sama orang tua, karena tidak pulang," katanya.

 Ia berharap, pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut karena untuk mempermudah siswa ke sekolah, terutama anak-anak yang lulus dari SD sekitar.

Sepauk terletak sekitar 300 kilometer timur Kota Pontianak, sedangkan Kota Sintang berjarak sekitar 50 kilometer. Jalan tersebut sehari-hari digunakan warga untuk beraktivitas.

Untuk angkutan yang lewat, umumnya kendaraan yang membawa kebutuhan warga, seperti beras dan lainnya. Menurut warga, jalan tersebut milik pemerintah daerah.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019