Desa Sepulut, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, mengembangkan demplot teh yang berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
" Saya kaget ternyata demplot teh itu subur ditanam di lahan milik Desa Sepulut dan itu berpotensi untuk terus dikembangkan," kata Bupati Sintang, Jarot Winarno setelah meninjau tanaman demplot teh di Desa Sepulut, Kecamatan Sepauk, Sintang, Rabu.
Baca juga: Produksi Teh Indonesia Merosot ke Posisi Tujuh Dunia
Baca juga: Produksi Teh Indonesia Merosot ke Posisi Tujuh Dunia
Dikatakan Jarot, Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang sangat mendukung pengembangan tanaman demplot teh tersebut, apalagi tumbuh sangat subur.
Jarot mengaku tidak menyangka tanaman teh tersebut tumbuh subur di wilayah Sintang, mengingat Sintang dataran rendah bukan daerah pegunungan.
"Jika kita lihat di televisi kebun teh adanya di daerah pegunungan, tapi di Sintang tanaman demplot teh itu tumbuh subur," jelas Jarot.
Disampaikan Jarot, untuk pengembangan demplot teh itu, Pemerintah Kabupaten Sintang sudah melakukan kerja sama dengan Solidaridad serta Keling Kumang Grup.
Baca juga: WWF Dampingi petani sawit Sintang sertifikasi RSPO
Baca juga: WWF Dampingi petani sawit Sintang sertifikasi RSPO
Menurut dia, saat ini teh di Indonesia rata-rata di datangkan dari Vietnam dan Thailand karena di Indonesia dalam setahun perlu 155 ribu ton teh. Namun produksi teh Indonesia hanya 80 ribu ton per tahun, jadi masih kurang 70 ribu ton sehingga untuk memenuhinya harus di datangkan dari luar.
" Potensi itu kami kembangkan karena ini benar - benar menjadi peluang yang berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat," pinta Jarot.
Ia meminta masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami teh, sebagai salah satu solusi disaat harga karet dan sawit tidak stabil, dengan harapan tanaman teh dapat menjadi mata pencaharian masyarakat Sintang.
Baca juga: Petani Sintang Panen Dua Ton Semangka
Baca juga: Petani Sintang Panen Dua Ton Semangka
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkembunan Kabupaten Sintang, Veronica Ancili mengatakan demplot teh itu juga akan dikembangkan di sejumlah kecamatan wilayah Sintang seperti di Kecamatan Kelam Permai.
" Teh berpotensi untuk dikembangkan di Sintang sebagai komoditas baru," jelas Veronica.
Keberhasilan Desa Sepulut menanam teh yang tumbuh subur itu, kata Veronica akan terus disosialisasikan ke masyarakat Sintang, dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan lahannya untuk mencoba menanam teh.
Baca juga: Petani Sintang Tak Bisa Berladang Musim Hujan
Baca juga: Petani Sintang Tak Bisa Berladang Musim Hujan
Sementara itu Country Manager Solidaridad Kulbir Mehta mengatakan saat ini sebagai percontohan ada 80 pohon teh yang ditanam dan 50 di antaranya tumbuh subur.
Bibit teh tersebut berasal dari India Selatan yang dibawa ke Jawa Tengah sejak 20 tahun lalu, teh tersebut jenis teh Upasi Sembilan yang merupakan teh khusus UU untuk dataran rendah.
Baca juga: Mendorong Petani Sawit Mandiri yang Berkelanjutan di Sintang
Baca juga: Petani Cabai Di Sintang Panen Raya
Baca juga: Bupati Sintang Motivasi Penyuluh dan Petani
Baca juga: Perekonomian Sintang Terpuruk, APBD Agar Pro-Petani
Baca juga: Wabup Sintang Ajak Petani Kuasai Teknologi Tepat Guna
Baca juga: Mendorong Petani Sawit Mandiri yang Berkelanjutan di Sintang
Baca juga: Petani Cabai Di Sintang Panen Raya
Baca juga: Bupati Sintang Motivasi Penyuluh dan Petani
Baca juga: Perekonomian Sintang Terpuruk, APBD Agar Pro-Petani
Baca juga: Wabup Sintang Ajak Petani Kuasai Teknologi Tepat Guna