Otoritas Penerbangan Sipil Italia (ENAC) mengumumkan akan melarang penerbangan semua pesawat Boeing 737 MAX 8 mulai Selasa (12/3), setelah kecelakaan pesawat Maskapai Ethiopia menewaskan 157 orang pada Minggu pagi (10/3).
Larangan untuk pesawat tersebut mulai berlaku pada pukul 21.00 waktu lokal.
"ENAC telah memerintahkan penutupan wilayah udara Italia untuk semua penerbangan komersial yang dioperasikan dengan pesawat jenis ini untuk alasan pencegahan," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan.
Lembaga tersebut menjelaskan keputusan itu diambil karena "kurangnya informasi yang pasti" mengenai dinamika kecelakaan Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3), dan kecelakaan serupa terjadi di Indonesia pada Oktober 2018 yang menewaskan semua 189 orang di dalamnya.
"Sejalan dengan apa yang saat ini sedang berlangsung di Eropa, pesawat model ini tidak dapat lagi beroperasi ke dan dari semua bandara nasional sampai pemberitahuan lebih lanjut," tambah ENAC.
"ENAC akan terus mengikuti bagaimana situasi berkembang, berkoordinasi dengan Badan Keamanan Penerbangan Eropa (EASA)."
Ethiopian Airlines mengkonfirmasi 157 orang kehilangan nyawa karena kecelakaan Penerbangan ET302 yang terbang dari Addis Ababa ke Nairobi, yang jatuh segera setelah lepas landas dari ibukota Ethiopia pada Minggu (10/3). Delapan orang Italia termasuk di antara para korban.
Keputusan Italia untuk melarang terbang pesawat Boeing 737 MAX mengikuti langkah yang diambil oleh otoritas penerbangan di beberapa negara Eropa seperti Prancis, Jerman, Inggris, dan Belanda.
Menurut ENAC, satu-satunya perusahaan nasional yang mengoperasikan Boeing 737 MAX adalah Air Italy, yang berbasis di wilayah Sardinia dan penerbangan dari Bandara Malpensa Milan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Larangan untuk pesawat tersebut mulai berlaku pada pukul 21.00 waktu lokal.
"ENAC telah memerintahkan penutupan wilayah udara Italia untuk semua penerbangan komersial yang dioperasikan dengan pesawat jenis ini untuk alasan pencegahan," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan.
Lembaga tersebut menjelaskan keputusan itu diambil karena "kurangnya informasi yang pasti" mengenai dinamika kecelakaan Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3), dan kecelakaan serupa terjadi di Indonesia pada Oktober 2018 yang menewaskan semua 189 orang di dalamnya.
"Sejalan dengan apa yang saat ini sedang berlangsung di Eropa, pesawat model ini tidak dapat lagi beroperasi ke dan dari semua bandara nasional sampai pemberitahuan lebih lanjut," tambah ENAC.
"ENAC akan terus mengikuti bagaimana situasi berkembang, berkoordinasi dengan Badan Keamanan Penerbangan Eropa (EASA)."
Ethiopian Airlines mengkonfirmasi 157 orang kehilangan nyawa karena kecelakaan Penerbangan ET302 yang terbang dari Addis Ababa ke Nairobi, yang jatuh segera setelah lepas landas dari ibukota Ethiopia pada Minggu (10/3). Delapan orang Italia termasuk di antara para korban.
Keputusan Italia untuk melarang terbang pesawat Boeing 737 MAX mengikuti langkah yang diambil oleh otoritas penerbangan di beberapa negara Eropa seperti Prancis, Jerman, Inggris, dan Belanda.
Menurut ENAC, satu-satunya perusahaan nasional yang mengoperasikan Boeing 737 MAX adalah Air Italy, yang berbasis di wilayah Sardinia dan penerbangan dari Bandara Malpensa Milan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019