Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ketapang, Kalimantan Barat terus melakukan sosialisasi penggunaan kompor induksi dan sepeda motor listrik sebagai upaya untuk mengenalkan sumber energi masa depan dalam memenuhi kebutuhan sehari - hari masyarakat.
"Melalui program Menembus Batas kami terus gencar sosialisasi kompor induksi dan motor listrik kepada masyarakat di setiap kesempatan," ujar Manager UP3 Ketapang, Wilfrid Siregar saat dihubungi di Ketapang, Senin.
Ia menambahkan diprogram yang sama pihaknya juga tengah gencar mempromosikan diskon 50 persen tambah daya untuk warga Ketapang dan sekitarnya.
"Program ini digelar sebagai upaya PLN untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan layanan kepada pelanggan dalam menikmati listrik. Mungkin selama ini ada pelanggan kami yang listrik di rumahnya sering jatuh karena daya listrik nya tidak cukup. Program diskon setengah harga ini sangat bagus untuk dimanfaatkan oleh pelanggan yang ingin menambah peralatan listrik di rumah, syarat administrasinya juga mudah dan cepat," jelas Wilfrid.
Ditambahkannya pula bahwa promosi diskon tambah daya ini berakhir 30 April 2019 mendatang.
Satu di antara warga Ketapang, Fitri menyambut baik sosialisasi dan PLN kepada masyarakat luas. Hal tersebut sangat memberikan informasi dan wawasan baru.
"Promosi diskon 50 persen tambah daya dan sosialisasi kompor induksi dan motor listrik sangat kita sambut baik. Infonya sangat bagus. Saya baru tahu ternyata motor listrik itu sangat mudah dan hemat pemakaiannya, tidak perlu capek-capek antre bensin, tidak bising dan bebas polusi. Saya juga lihat penggunaan kompor induksi sangat praktis dan ekonomis," papar dia.
Dikatakannya pula, diskon setengah harga untuk tambah daya yang disampaikan PLN pastinya sangat membantu warga yang ingin menambah daya listrik di rumahnya.
"Daya listrik di rumah saya sekarang sudah 1.300 VA, dan rencananya saya akan nambah jadi 2.200 VA. Dari info yang ada prosesnya tidak lama dan tak pakai ribet. Rasanya ingin cepat diproses agar lebih leluasa menggunakan listrik di rumah, apa lagi saya ada rencana mau beli AC, maklumlah cuaca saat ini sudah mulai panas," kata Fitri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Melalui program Menembus Batas kami terus gencar sosialisasi kompor induksi dan motor listrik kepada masyarakat di setiap kesempatan," ujar Manager UP3 Ketapang, Wilfrid Siregar saat dihubungi di Ketapang, Senin.
Ia menambahkan diprogram yang sama pihaknya juga tengah gencar mempromosikan diskon 50 persen tambah daya untuk warga Ketapang dan sekitarnya.
"Program ini digelar sebagai upaya PLN untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan layanan kepada pelanggan dalam menikmati listrik. Mungkin selama ini ada pelanggan kami yang listrik di rumahnya sering jatuh karena daya listrik nya tidak cukup. Program diskon setengah harga ini sangat bagus untuk dimanfaatkan oleh pelanggan yang ingin menambah peralatan listrik di rumah, syarat administrasinya juga mudah dan cepat," jelas Wilfrid.
Ditambahkannya pula bahwa promosi diskon tambah daya ini berakhir 30 April 2019 mendatang.
Satu di antara warga Ketapang, Fitri menyambut baik sosialisasi dan PLN kepada masyarakat luas. Hal tersebut sangat memberikan informasi dan wawasan baru.
"Promosi diskon 50 persen tambah daya dan sosialisasi kompor induksi dan motor listrik sangat kita sambut baik. Infonya sangat bagus. Saya baru tahu ternyata motor listrik itu sangat mudah dan hemat pemakaiannya, tidak perlu capek-capek antre bensin, tidak bising dan bebas polusi. Saya juga lihat penggunaan kompor induksi sangat praktis dan ekonomis," papar dia.
Dikatakannya pula, diskon setengah harga untuk tambah daya yang disampaikan PLN pastinya sangat membantu warga yang ingin menambah daya listrik di rumahnya.
"Daya listrik di rumah saya sekarang sudah 1.300 VA, dan rencananya saya akan nambah jadi 2.200 VA. Dari info yang ada prosesnya tidak lama dan tak pakai ribet. Rasanya ingin cepat diproses agar lebih leluasa menggunakan listrik di rumah, apa lagi saya ada rencana mau beli AC, maklumlah cuaca saat ini sudah mulai panas," kata Fitri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019