Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), Suryatman Gidot, mengatakan berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi, di daerahnya memiliki dua desa yang termasuk kategori maju.

“Kemudian dari rekapitulasi IDM Kabupaten Bengkayang tersebut ada 20 desa berkembang, 26 desa tertinggal dan 74 desa sangat tertinggal dari jumlah desa yang ada sebanyak 122 desa,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Kamis.

Dari data yang ada, menurutnya masih sangat perlu meningkatkan kinerja bersama dalam upaya menaikkan status kemandirian desa.

“Mengingat masih ada 74 desa angkat tertinggal dan 26 dengan tertinggal tersebut harus diangkat statusnya menjadi desa maju dan berkembang, bahkan jadi desa mandiri," tambah dia.

Pada 2019 ini, pemerintah Kabupaten Bengkayang menetapkan 15 desa yang ditargetkan terjadi perubahan status kemandirian desa, yaitu dua desa menjadi desa mandiri yakni Desa Lembang, dan Desa Sungai Duri.

Kemudian 13 desa berkembang menjadi desa maju yakni desa Samalantan, Desa Lesabela, Desa Seluas, Desa Jagoi, Desa Menterado, Desa Mekar Baru, Desa Setia Jaya, Desa Tiga Berkat, Desa Pulau Lumukutan, Desa Tempapan, Desa Bengkilu dan Desa Pisak.

“Untuk mencapai target peningkatan status desa saya minta para kepala desa untuk terus berupaya melakukan intervensi-intervensi program dan kegiatan melalui dana desa,” kata dia.

Sementara itu, Gubernur Kalbal, Sutarmidji menargetkan selama lima tahun pemerintahannya akan ada 400 desa yang berkategori mandiri di Kalbar.

"Saat ini dari 2.031 desa di Kalbar baru satu desa yang berkategori desa mandiri yakni Desa Sutera di Kabupaten Kayong Utara. Dengan realita yang ada, target saya arus lebih banyak lagi desa mandiri di Kalbar. Dalam lima tahun target saya ada 400 desa mandiri,” ujarnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019