Bengkayang (ANTARA) - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Bengkayang, Kalbar minta warga secara rutin melakukan screening kesehatan karena dapat meningkatkan usia harapan hidup.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Bengkayang Rosalina Nungkat, mengimbau kepada Masyarakat Bengkayang untuk berprilaku hidup sehat supaya tidak mudah sakit dan mengandalkan pengobatan.
"Selain biaya yang dikeluarkan dalam upaya preventif lebih murah ketimbang kuratif, peluang hidup warga juga bisa lebih panjang," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Kamis.
Menurut data Badan Pusat Statistik 2023 kata dia, angka harapan hidup masyarakat Indonesia di 2023 berada di 73.93, meningkat sedikit dibandingkan 2022 yakni 73,70 tahun.
Dia juga menyatakan, Kemenkes saat ini telah merevitalisasi 10.000 Puskesmas dengan melengkapi alat untuk bisa mengukur tekanan darah, gula darah, dan lemak darah.
"Menjaga pola hidup sehat juga bisa dilakukan dengan rutin screening kesehatan di puskesmas," ujarnya.
Hal ini agar masyarakat dapat rajin mengukur dan mengendalikan tekanan darah secara rutin. Jika diperoleh hasil yang tidak sesuai, masyarakat bisa mendapatkan obat puskesmas secara gratis.
Lanjut dia, sejalan dengan transformasi kesehatan sebagai penopang sistem kesehatan Indonesia, Kemenkes termasuk Dinkes Bengkayang berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia.
"Yaitu integrasi pelayanan kesehatan primer dengan fokus pelayanan adalah tiga program utama penguatan upaya preventif di layanan primer yaitu imunisasi dasar lengkap. 14 screening penyakit prioritas penyebab kematian tertinggi di setiap sasaran usia dan peningkatan kesehatan ibu dan anak," ujarnya.
Masalah lain yang dihadapi juga berkaitan dengan stunting, hal ini perlu dipersiapkan mulai dari menjaga kesehatan anak, bahkan dari sebelum dan hari pertama kehamilan. Sebab, jika seorang anak telanjur terlahir stunting, otomatis akan menurunkan produktivitas kehidupan anak.
"Dengan rutin melakukan screening kesehatan seperti mengukur tekanan darah, gula darah. Kita harap masyarakat tidak akan ada berita meninggal di bawah usia 70 tahun. Hal ini juga berhubungan dengan harapan Indonesia menjadi negara maju saat mencapai puncak bonus demografi di 2030 mendatang atau enam tahun lagi dari sekarang," ujarnya.