Sehari menjelang Ramadhan, harga daging sapi di pasar Putussibau wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat mencapai Rp180 ribu/kg dimana pada hari biasa harga daging sapi Rp160 ribu/kg.
 
Harga daging sapi itu mengalami kenaikan beberapa hari menjelang Ramadhan mulai dari Rp160 ribu/kg, naik menjadi Rp170 ribu/kg hingga Rp180 ribu/kg dan itu terjadi setiap tahun serta belum teratasi sampai saat ini.
 
Kepada Antara, Minggu pagi, seorang pembeli, Sutri Wahyuni (34) mengatakan mahalnya harga daging sapi di pasar Putussibau itu sepertinya sudah tidak wajar lagi, meski pun kondisi tersebut sudah menjadi kebiasaan para pedagang.
 
"Jika sapi itu langka mungkin kita maklumi, namun sapi itu ada tapi harganya melambung, kemana yang katanya ada Satgas Pangan, tetapu tidak ada solusi nyata mengatasi harga sapi yang mahal," kata Sutri.
 
Dia berharap agar pemerintah turun tangan dalam mengatasi mahalnya harga sapi di Putussibau serta sejumlah harga sembako.
 
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Kapuas Hulu, Hemni Sukmana, mengakui sejumlah harga sembako di Kapuas Hulu ada mengalami kenaikan seperti bawang merah, bawang putih dan telur serta daging.
 
Ia menyampaikan untuk menstabilkan harga pasaran itu, akan ada pasar murah pertengahan bulan Ramadhan yang akan bekerjasama dengan sejumlah pihak termasuk dengan Bulog Putussibau.
 
Terkait sapi dan ayam kata Hemni, akan dibahas bersama Dinas Peternakan Kapuas Hulu, apakah ketersediaan mencukupi atau ada penyebab lain harga daging sapi yang begitu mahal.
 
"Kami juga sudah bahas itu saat rapat ketersediaan dan harga pangan di provinsi bersama Gubernur Kalimantan Barat," ucap Hemni.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kapuas Hulu, Nengsih mengatakan ayam dan sapi mencukupi hingga lebaran mendatang.
 
"Untuk sapi kita ada kerjasama dengan Poktan Mekar Mandiri untuk ketersediaannya sebanyak 10 ekor dengan harga di bawah pasar dan kita mulai tadi pagi," kata Nengsih.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019