Harga daging sapi dan daging ayam di Sintang mengalami kenaikan. Harga daging sapi yang semula Rp120.000 - Rp135.000 perkilogram, di hari kedua Idul Fitri naik menjadi Rp145.000 perkilogram.
Bupati Sintang, Jarot Winarno yang melakukan sidak ke pasar membenarkan hal itu.
"Untuk harga daging sapi harganya Rp145.000,-/kg dan harga ayam Rp40.000,-/kg. Tinggi harganya. Kalau kita tidak hati-hati nanti lebaran harga daging sapi bisa-bisa mencapai Rp180.000,-, harga ayam juga bisa-bisa mencapai Rp60.000,- bahkan sampai Rp65.000. Jadi kadisperindagkop harus berpikir bagaimana cara mengendalikannya,” kata Jarot.
Hari kedua bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah, Bupati Sintang Jarot Winarno didampingi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sintang dan Kasat Pol PP Kabupaten Sintang melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memantau stok dan harga Barang Kebutuhan Pokok dan Penting (Gapoktin) ke Pasar Junjung Buih dan Pasar Sungai Ana Sintang, Selasa (7/5) pagi.
Dari hasil pantauan tersebut Jarot Winarno mengungkapkan terjadi kenaikan harga pada sejumlah barang Kebutuhan Pokok dan Penting (Gapoktin) di kedua pasar tersebut. Namun kenaikan harganya tidak terlalu signifikan. Seperti harga bawang putih yang secara nasional mengalami kenaikan cukup tinggi, namun setelah dilakukan sidak tersebut ternyata harganya masih normal-normal saja.
“Harga bawang putih di pasar junjung buih ni untuk yang bagus Rp42.000 perkg, namun harga rata-rata Rp40.000 perkg, bahkan ada yang berani jual dengan harga Rp35.000 perkg. Jadi masih normal-normal saja dan suplainya pun membanjir karena kita impor," bebernya.
Untuk sayur lainpun juga mengalami kenaikan harga tapi masih wajar saja, untuk ikan juga harganya masih normal. "Tadi saya beli bahan untuk sayur sop untuk 3 kali makan hanya Rp80 ribu,” kata Jarot.
Ia mengingatkan Disperindagkop dan UKM untuk mengantisipasi lonjakan harga yakni suplai barang-barang kebutuhan itu harus membanjir, jangan sampai permintaan masyarakat tinggi sementara suplainya kurang. Disperindag harus menjamin jangan adanya penimbunan, stok harus tersedia terus dan kemudian adanya operasi pasar. Sehingga itu sangat membantu kebutuhan masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Sintang Sudirman mengatakan untuk mengantisipasi kenaikan sejumlah harga di pasar pihaknya nanti akan melakukan operasi pasar untuk beberapa komoditas seperti telur, daging dan lainnya terutama dalam rangka menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Bupati Sintang, Jarot Winarno yang melakukan sidak ke pasar membenarkan hal itu.
"Untuk harga daging sapi harganya Rp145.000,-/kg dan harga ayam Rp40.000,-/kg. Tinggi harganya. Kalau kita tidak hati-hati nanti lebaran harga daging sapi bisa-bisa mencapai Rp180.000,-, harga ayam juga bisa-bisa mencapai Rp60.000,- bahkan sampai Rp65.000. Jadi kadisperindagkop harus berpikir bagaimana cara mengendalikannya,” kata Jarot.
Hari kedua bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah, Bupati Sintang Jarot Winarno didampingi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sintang dan Kasat Pol PP Kabupaten Sintang melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memantau stok dan harga Barang Kebutuhan Pokok dan Penting (Gapoktin) ke Pasar Junjung Buih dan Pasar Sungai Ana Sintang, Selasa (7/5) pagi.
Dari hasil pantauan tersebut Jarot Winarno mengungkapkan terjadi kenaikan harga pada sejumlah barang Kebutuhan Pokok dan Penting (Gapoktin) di kedua pasar tersebut. Namun kenaikan harganya tidak terlalu signifikan. Seperti harga bawang putih yang secara nasional mengalami kenaikan cukup tinggi, namun setelah dilakukan sidak tersebut ternyata harganya masih normal-normal saja.
“Harga bawang putih di pasar junjung buih ni untuk yang bagus Rp42.000 perkg, namun harga rata-rata Rp40.000 perkg, bahkan ada yang berani jual dengan harga Rp35.000 perkg. Jadi masih normal-normal saja dan suplainya pun membanjir karena kita impor," bebernya.
Untuk sayur lainpun juga mengalami kenaikan harga tapi masih wajar saja, untuk ikan juga harganya masih normal. "Tadi saya beli bahan untuk sayur sop untuk 3 kali makan hanya Rp80 ribu,” kata Jarot.
Ia mengingatkan Disperindagkop dan UKM untuk mengantisipasi lonjakan harga yakni suplai barang-barang kebutuhan itu harus membanjir, jangan sampai permintaan masyarakat tinggi sementara suplainya kurang. Disperindag harus menjamin jangan adanya penimbunan, stok harus tersedia terus dan kemudian adanya operasi pasar. Sehingga itu sangat membantu kebutuhan masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Sintang Sudirman mengatakan untuk mengantisipasi kenaikan sejumlah harga di pasar pihaknya nanti akan melakukan operasi pasar untuk beberapa komoditas seperti telur, daging dan lainnya terutama dalam rangka menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019