Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun bandara di Kota Singkawang sekitar Rp2 triliun, kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie.
Ia hingga kini masih mengusahakan pembiayaan bandara yang terletak di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan tersebut.
"Kemarin kita juga sudah melakukan konsultasi publik, yang mana sebentar lagi akan dilakukan Market Sounding," kata Tjhai Chui Mie, Rabu.
Kemudian, dalam waktu dekat ini ia akan mempresentasikan Bandara Singkawang, baik mengenai prospek-prospek yang bisa pengusaha investasikan di Kota Singkawang.
"Karena kalau kita hanya mempresentasikan sebatas bandara, tentu itu tidak akan menarik bagi para investor. Tentu ada prospek lainnya yang bisa kita persembahkan atau persentasikan agar mereka bisa datang dan berinvestasi di Kota Singkawang," ujarnya.
Karena yang menjadi prioritas Pemkot Singkawang dalam mewujudkan pembangunan bandara adalah mencari dana sekitar Rp2 Triliun.
"Agar kita secepatnya bisa melakukan proses pembangunan fisik, mengingat pembangunan Land Cliringnya akan dimulai di tahun ini," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jika Singkawang merupakan satu destinasi wisata yang potensial harus memiliki bandara.
Untuk bandara Singkawang, katanya, pembangunannya harus bertahap dari menggunakan pesawat jenis ATR setelah itu pesawat yang lebih besar.
"Tentu dalam pembangunannya dikerjasamakan dengan pihak swasta, artinya, tanah dibeli oleh Pemda, nanti perusahaan swasta yang membangunnya," katanya.
Ia membayangkan jika Singkawang bisa menjadi contoh bagi seluruh Indonesia. Karena memiliki bandara yang dikelola oleh swasta.
Ia pun meyakini, dengan adanya bandara di Kota Singkawang tentu akan menjadi suatu daerah yang berkembang dengan baik. "Karena upaya dari konektivitas ini juga bertujuan untuk meningkatkan potensi ekonomi yang ada di Singkawang," ujarnya.
Kasubid Sistem Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bandar Udara, Kementerian Perhubunga, Cecep Kurniawan mengatakan, konsultasi publik ini dilakukan untuk menyerap aspirasi dari masyarakat dan pemerintah baik eksekutif maupun legislatif, penegak hukum dan sebagainya.
"Harapannya dengan konsultasi publik ini semua dokumen dan tujuan kita itu lebih baik lagi," katanya.
Namun yang paling penting pemerintah daerah dan pemerintah pusat selalu kompak satu suara untuk melaksanakan ini sehingga bisa membantu proses yang akan dilakukan.
"Hasil dari konsultasi ini juga akan menjadi bahan laporan kepada Menteri bahwa masyarakat dan pemerintah di Kota Singkawang sudah mendukung rencana pembangunan bandar udara baru Kota Singkawang. Tinggal nanti diteruskan dan mudah-mudahan tidak terlalu lama," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Ia hingga kini masih mengusahakan pembiayaan bandara yang terletak di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan tersebut.
"Kemarin kita juga sudah melakukan konsultasi publik, yang mana sebentar lagi akan dilakukan Market Sounding," kata Tjhai Chui Mie, Rabu.
Kemudian, dalam waktu dekat ini ia akan mempresentasikan Bandara Singkawang, baik mengenai prospek-prospek yang bisa pengusaha investasikan di Kota Singkawang.
"Karena kalau kita hanya mempresentasikan sebatas bandara, tentu itu tidak akan menarik bagi para investor. Tentu ada prospek lainnya yang bisa kita persembahkan atau persentasikan agar mereka bisa datang dan berinvestasi di Kota Singkawang," ujarnya.
Karena yang menjadi prioritas Pemkot Singkawang dalam mewujudkan pembangunan bandara adalah mencari dana sekitar Rp2 Triliun.
"Agar kita secepatnya bisa melakukan proses pembangunan fisik, mengingat pembangunan Land Cliringnya akan dimulai di tahun ini," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jika Singkawang merupakan satu destinasi wisata yang potensial harus memiliki bandara.
Untuk bandara Singkawang, katanya, pembangunannya harus bertahap dari menggunakan pesawat jenis ATR setelah itu pesawat yang lebih besar.
"Tentu dalam pembangunannya dikerjasamakan dengan pihak swasta, artinya, tanah dibeli oleh Pemda, nanti perusahaan swasta yang membangunnya," katanya.
Ia membayangkan jika Singkawang bisa menjadi contoh bagi seluruh Indonesia. Karena memiliki bandara yang dikelola oleh swasta.
Ia pun meyakini, dengan adanya bandara di Kota Singkawang tentu akan menjadi suatu daerah yang berkembang dengan baik. "Karena upaya dari konektivitas ini juga bertujuan untuk meningkatkan potensi ekonomi yang ada di Singkawang," ujarnya.
Kasubid Sistem Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bandar Udara, Kementerian Perhubunga, Cecep Kurniawan mengatakan, konsultasi publik ini dilakukan untuk menyerap aspirasi dari masyarakat dan pemerintah baik eksekutif maupun legislatif, penegak hukum dan sebagainya.
"Harapannya dengan konsultasi publik ini semua dokumen dan tujuan kita itu lebih baik lagi," katanya.
Namun yang paling penting pemerintah daerah dan pemerintah pusat selalu kompak satu suara untuk melaksanakan ini sehingga bisa membantu proses yang akan dilakukan.
"Hasil dari konsultasi ini juga akan menjadi bahan laporan kepada Menteri bahwa masyarakat dan pemerintah di Kota Singkawang sudah mendukung rencana pembangunan bandar udara baru Kota Singkawang. Tinggal nanti diteruskan dan mudah-mudahan tidak terlalu lama," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019